Liputan6.com, Jakarta Drama penipuan jual beli sepatu di Facebook yang menyenggol nama Kaesang Pangarep pun berlanjut. Minggu (22/3/2020) malam, Kaesang Pangarep akhirnya merespons permintaan maaf pelaku.
Seperti diketahui, sebelumnya pelaku mengunggah tangkapan layar muka tersangka penipuan jual beli sepatu via Facebook di Twitter. Menyertai unggahan itu, pelaku mencuit sambil menyenggol akun Twitter terverifikasi Kaesang Pangarep.
Advertisement
Baca Juga
Ia berujar, “Alig nih, anak presiden ikut-ikutan jadi makelar Comp***. Mana nipu lagi wkwkwk @kaesangp.”
Setelah viral, pelaku mengunggah video permohonan maaf kepada Kaesang Pangarep.
Lain Kali Hati-hati
Dalam video berdurasi 1 menit dan 17 detik itu, pelaku menjelaskan motivasinya. Kaesang Pangarep menjawab permohonan maaf itu lewat fitur pesan langsung yang kemudian dipublikasikan pelaku di jagat maya.
“Mungkin lain kali bisa berhati-hati dalam bersosmed dan dalam pemilihan kata. Tidak memandang siapa itu orangnya, selalu bersikap sopan dan bijak,” Kaesang Pangarep mengawali pernyataannya.
Advertisement
Saya Terima Permintaan Maafnya
“Tidak semua orang bisa menerima lelucon yang kita buat. Terima kasih sudah membuat permintaan maaf kepada saya. Saya terima permintaan maafnya,” ujar bintang film Cek Toko Sebelah itu.
Kaesang Pangarep kemudian menyampaikan permintaan khusus kepada pelaku. “Jangan karena ada hal ini, Mas jadi tidak bersosmed. Tapi jadikan hal ini untuk lebih berhati-hati. Semangat terus Mas dan jaga kesehatan,” pungkasnya.
Komentar Julid
Respons ini melegakan hati pelaku. Ia mencuit, “Terima kasih Mas Kaesang yang dengan rendah hati telah memaafkan saya. Pelajaran yang sangat berharga bagi saya dalam hidup ini, sekaligus menjadi pengingat untuk saya lebih hati-lagi lagi. Semoga sehat selalu dan dimudahkan segala urusannya Mas.”
Menyadari kasus ini berakhir damai, chef Arnold Poernomo lantas melumerkan suasana dengan melempar lelucon. Ia mencuit ulang video permintaan maaf pelaku dan membubuhkan komentar julid.
Advertisement
Santuy, Cepot!
“Terlalu sering, terlalu gampang, terlalu enak, hanya sekedar “MAAF” dan minta untuk di MAAFKAN!” tulisnya pada hari yang sama.
Juru masak kelahiran Surabaya, 18 Agustus 1988, ini menambahkan, “Mungkin Pisang bisa maafkan. Tapi saya sebagai teman tapi enggak dekat dan sebagai sahabat yang tidak dianggap sahabat, saya tidak terima. Hukum tetap berjalan.”
Kaesang Pangarep merespons dengan berujar, “Orangnya sudah minta maaf. Santuy, cepot.”