Sukses

Arzeti Bilbina Minta Balita Korban Corona Covid-19 Diperlakukan Khusus

Arzeti Bilbina miris dengan adanya korban balita yang terkena virus Corona.

Liputan6.com, Jakarta Arzeti Bilbina yang juga anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, menghimbau pemerintah agar memberikan perhatian khusus dalam pencegahan infeksi virus Corona bagi bayi, balita serta ibu hamil.  

Arzeti Bilbina juga menegaskan pemerintah perlu mencermati dan membuat program yang sistematis untuk memastikan tidak ada lagi bayi  yang terinfeksi Covid-19.

“Pemerintah perlu membuat program khusus pencegahan virus Corona bagi bayi, balita dan Ibu hamil. Mereka sangat membutuhkan hal tersebut. Perlindungan pada mereka harus benar-benar diberikan secara maksimal," ujar Arzeti Bilbina dalam keterangannya secara tertulis, Senin (23/3/2020).

Informasi terakhir, setidaknya saat ini terdapat 1 bayi berusia 1,5 bulan di Bandung yang positif Covid 19. Di Bengkulu, ada satu bayi berusia 7 bulan yang berstatus PDP (pasien dalam pengawasan) dan dirawat di RSUD M Yunus Bengkulu. 

 

2 dari 4 halaman

Bantuan

Hari ini, Arzeti Bilbina berinisiatif memberikan bantuan makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil langsung ke rumah-rumah penduduk di Sidoarjo dan Surabaya. Ia sangat prihatin terhadap kualitas kesehatan ibu hamil dan anak- anak dalam situasi bencana ini. 

Mantan model ini menyatakan, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam pencegahan tertularnya virus Covid-19 ini adalah dengan menjaga imunitas tubuh. Faktor penentu dalam menjaga imunitas tubuh  adalah dengan memberikan makanan bergizi. 

"Sudah pasti, saya mendukung langkah pemerintah dalam pencegahan dan penanganan Covid-19 ini, tetapi tentu kita harus mengingatkan pemerintah. Tadi saya lihat banyak balita dan ibu hamil yang butuh nutrisi. Bahkan ada keluarga yang belum tahu bagaimana cara mencegah bayi dan ibu hamil terinfeksi Covid-19 ini," terang anggota DPR RI dari Dapil Sidoarjo dan Surabaya ini. 

 

3 dari 4 halaman

Faktor Ekonomi

Arzeti Bilbina juga menyatakan faktor ekonomi yang masih lemah menjadi penghambat dalam pemenuhan gizi bayi dan ibu hamil. Sehingga perlu memberikan makanan bergizi pada masyarakat yang kurang mampu ini. 

“Keluarga dengan pendapatan ekonomi yang rendah, tentu perlu membutuhkan perhatian secara khusus. Mereka butuh makanan dalam situasi ini. Banyak warga yang kehilangan satu-satunya mata pencarian mereka saat kebijakan stay at home. Karenanya, kebijakan tinggal di rumah juga mesti diriingi dengan kepastian negara menjamin terpenuhinya makanan bagi warganya, terutama bagi yang tidak mampu," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Program Khusus

Ia juga mencontohkan salah satu program khusus itu bisa berupa gerakan menjaga imunitas komunitas. Misalnya, pengalihan dana desa untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan ibu hamil serta pelibatan dokter spesialis anak dan bidan sebagai pihak untuk mengawasi kesehatan ibu dan anak. 

"Pasti ada kebutuhan khusus bagi balita dan Ibu Hamil maupun ibu menyusui dalam kondisi bencana ini. Secara biologis, tubuh balita sedang masa perkembangan emas sedangkan ibu hamil maupun ibu menyusui juga butuh asupan lebih dari yang lain. Karenanya, negara harus sensitif terhadap kebutuhan khusus tersebut," pungkasnya.

Video Terkini