Liputan6.com, Jakarta Meluasnya wabah Corona Covid-19 memicu keprihatinan berbagai pihak termasuk kalangan seleb. Salah satunya, pengacara kondang Hotman Paris Hutapea.
Seperti diketahui, kasus infeksi Corona Covid-19 terus meningkat. Melansir data akun Twitter terverifikasi @kawalcovid19, jumlah kasus infeksi Corona mencapai 10.100 per Kamis (30/4/2020). Korban meninggal 792 orang, sementara yang sembuh 1.522 orang.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, publik tampak lelah dengan situasi penuh ketidakpastian. Hotman Paris mempertanyakan efektivitas kebijakan yang diterapkan pemerintah Indonesia. Hotman Paris lalu mengunggah data grafik penurunan kasus Corona Covid-19 di Selandia Baru.
Corona dan Lockdown
Data yang diunggah Hotman Paris bertajuk “New Confirmed and Probable Cases.” “Di New Zeland: setelah Lockdown, Corona menutun drastis! Kita milih mana! Paling rugi masyarakat kalau Corona berkelanjutan lama,” tulis Hotman Paris pada Jumat (1/5/2020), menyertai foto itu.
Ini bukan kali pertama presenter Hotman Paris Show dan Hotroom meluapkan kegelisahan terkait wabah Corona Covid-19. Dua hari sebelumnya, ia mengunggah video berdurasi semenit.
Advertisement
Berapa Lama Lagi?
Video itu memperlihatkan Hotman Paris bangun pagi, mengenakan baju warna merah. Pengacara kelahiran Sumatra Utara, 20 Oktober 1959, ini menghadap meja berisi setumpuk berkas perkara.
“Halo selamat sahur, ya ini jam 3.30 subuh Hotman sudah mulai bekerja. Tapi selama saya bekerja di subuh hari ini pikiran saya satu berapa lama lagi?” ujarnya gemas.
Jika Tak Ada Sanksi...
Ia melanjutkan, “Berapa lama lagi kita (dalam) keadaan begini? Kalau tidak ada tindakan tegas, kalau tidak ada sanksi yang tegas, berapa bulan lagi kita harus isolasi di rumah? Apakah akan lebih buruk atau tidak?”
Presiden Jokowi sendiri mengakui salah satu kunci sukses menurunkan kasus infeksi Corona adalah kedisiplinan masyarakat. Hotman Paris menyetujui. Namun imbauan saja tampaknya tak cukup.
Advertisement
Lebih Banyak Korban
“Apakah sudah waktunya mencontoh negara-negara yang telah memberikan sanksi yang tegas? Akhirnya virus (Corona Covid-19) menurun di negara tersebut,” ia berwacana.
Setiap kebijakan memiliki konsekuensi. Termasuk lockdown dan pemberian sanksi tegas kepada masyarakat yang tidak disiplin. “Memang kalau tegas, ada (beberapa) bagian masyarakat yang (jadi) korban. Tapi kalau berkelanjutan lebih banyak lagi yang korban,” pungkasnya.