Sukses

Adi Kurdi Idap Tumor Otak, Begini Kondisinya Sebelum Mengembuskan Nafas Terakhir

Istri Adi Kurdi, Bernadetta Siti Restyastuti, ceritakan saat suaminya didiagnosis mengidap tumor otak.

Liputan6.com, Jakarta Adi Kurdi meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Jakarta, pada Jumat (8/5/2020). Bintang film Kapan Kawin? dan Catatan Dodol Calon Dokter itu mangkat setelah berjuang melawan tumor otak.

Tumor itu kabarnya menggerogoti penglihatan dan keseimbangan tubuh Adi Kurdi. Puncaknya, pemeran Abah dalam sinetron Keluarga Cemara tak sadarkan diri dan dilarikan ke rumah sakit.

Bernadetta Siti Restyastuti, istri Adi Kurdi menuturkan, awalnya ia mengira suaminya hanya bermasalah dengan penglihatan saja. Lambat laun keseimbangan dan cara bicara Adi Kurdi mulai bermasalah.

2 dari 5 halaman

Tak Ada Keseimbangan

"Ketahuannya itu tidak sakit, cuma kalau ngomong berpikirnya loncat-loncat dan tidak ada keseimbangan. Kita kira karena pengaruh masalah penglihatan," ujar Bernadetta Siti Restyastuti alias Tuti, ditemui usai pemakaman di Bengkel Teater WS Rendra, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Sabtu (9/5/2020).

 

3 dari 5 halaman

Tak Mengeluh Sakit

Selama tumor itu bersarang di kepalanya, Adi Kurdi tak pernah mengeluh sakit. Aktor kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah, 22 September 1948, itu tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Hanya, penglihatan Adi Kurdi yang terganggu.

"Tidak pusing, tidak kenapa-kenapa," Tuti menambahkan.

 

4 dari 5 halaman

Otak Sebelah Kiri

Sampai akhirnya, tumor tersebut membuat kesadaran Adi Kurdi hilang saat sedang makan siang bareng keluarga. Setelah dibawa ke rumah sakit dan menjalani pemeriksaan, ternyata tumor itu berada di bagian depan, sebelah kiri otak.

"Tiba-tiba waktu makan siang, dia langsung pingsan. Kita bawa ke Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, ternyata ada masa di otak sebelah kiri. Jadi seperti itu," ia menjelaskan.

 

5 dari 5 halaman

Tak Berfungsi Normal

Menurut keterangan dokter, otak Adi Kurdi sudah tidak bisa berfungsi normal dan tidak bisa mengendalikan organ tubuhnya sendiri. "Ternyata hasil pemeriksaan ada masa di otaknya. Jadi otaknya tidak bisa kontak dengan organ tubuhnya," Tuti mengakhiri.