Sukses

6 Potret RAN dan Hindia di Lokasi Syuting Video Klip Si Lemah, Keren Berkonsep Monokrom

Ada beberapa catatan menarik dari lokasi syuting video klip "Si Lemah" yang dilantun RAN dan HIndia. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta Single “Si Lemah” yang dirilis RAN pada April 2020 menjadi seri pamungkas dari Omne Trium Perfectum: The Series alias seri single RAN. Seri single ini dibuka Rayi Putra dengan “Ain’t Gonna Give Up,” Agustus 2019.

Gitaris RAN, Asta Andoko menyusul dengan nomor “Saling Merindu,” pada Oktober 2019. Nino alias Anindyo Baskoro melengkapi seri single RAN lewat “Si Lemah” yang dibawakan bareng Hindia.

Video klip “Si Lemah” mengudara di kanal YouTube RAN For Your Life sejak 21 April 2020 dan disaksikan lebih dari 760 ribu kali. Ada banyak catatan menarik dari lokasi syuting video klip “Si Lemah.” Showbiz Liputan6.com punya 6 potretnya untuk Anda. Simaklah.

2 dari 7 halaman

1. Dua Hari Usai Kasus Pertama Covid-19

Diakui para personel RAN, syuting “Si Lemah” bikin deg-degan. Syuting hanya sehari, dari jam 6 pagi sampai jam 3 pagi. “Tapi deg-degan banget karena tanggal eksekusinya tepat dua hari setelah dua pasien pertama Covid-19 di Indonesia diumumkan pemerintah,” terang Asta Andoko.

Meski kebijakan social distacing kala itu belum resmi diumumkan, proses syuting dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Yakni wajib pakai masker, area menunggu yang steril, dan membagikan penyanitasi tangan di banyak titik.

3 dari 7 halaman

2. Sebuah Gudang di Cibinong

Lokasi syuting video klip “Si Lemah” di sebuah gudang bekas di Cibinong yang sudah lama tidak diaktifkan. Menilik hasil akhirnya, kondisi gudang masih bagus dan cocok dengan nuansa lagu ini. Syuting berjalan lancar. Penerapan protokol kesehatan membuat RAN dan segenap kru sehat.

“Alhamdulillah sampai hari ini kami dan tim masih sehat. Kru yang dua minggu sebelumnya bepergian ke luar negeri dan di hari tersebut sedang sakit dilarang hadir,” Asta menyambung.

4 dari 7 halaman

3. Monokrom Pertama

RAN identik dengan penuh warna. Dalam “Si Lemah,” citra itu berubah untuk sesaat. “Kalau biasanya video klip RAN selalu colourful, ‘Si Lemah’ video klip pertama RAN yang bernuansa hitam putih,” Nino menerangkan.

Pemilihan konsep monokrom bukan tanpa alasan. Visual hitam putih merefleksikan metafora dari sisi-sisi terlemah yang hampir tidak pernah RAN tunjukkan selama 13 tahun berkarier di belantara musik Indonesia.

5 dari 7 halaman

4. Hitam Putih Penuh Arti

Lebih lanjut, Nino membeberkan makna konsep hitam putih video klip “Si Lemah.” Vokalis kelahiran Jakarta, 21 November 1987, ini menjelaskan, “Berbagai metafora sisi lemah kami di dalam klip tersebut bukti kami bukan hanya ingar bingar, tapi rangkaian jatuh bangun yang tak terhitung jumlahnya.”

Lewat “Si Lemah” RAN mengajak pendengar berdamai dan menemukan diri mereka kembali. Dengan kata lain, lewat “Si Lemah,” RAN menyuarakan self-acceptance atau penerimaan diri.

6 dari 7 halaman

5. Ajakan Jadi Diri Sendiri

Senada dengan Nino, Rayi Putra membahas self-acceptance yang tersirat dalam “Si Lemah.” Menurutnya, penerimaan diri bukan hal mudah. Patut disadari bahwa apa yang kurang dalam diri seseorang mungkin saja tampak indah di mata orang lain.

“Akan selalu ada tempat di mana keunikan kita dapat diterima. Semoga semua yang mendengar lagu ini terpanggil menemukan jati dirinya dan kembali menjadi diri sendiri. Mengakui kelemahan itu sama dengan kuat,” Rayi menukas.

7 dari 7 halaman

6. Sineas Sakti Marendra

Ada nama Sakti Marendra di balik pembuatan video klip “Si Lemah.” Nino menyebut, Sakti Marendra punya tempat tersendiri di hatinya. Sakti bisa membuat Nino yang kurang nyaman di depan kamera ini merasa tenang selama syuting.

Ini bukan kali pertama Sakti Marendra berkolaborasi dengan RAN. Sebelumnya, ia dan Angga Dwimas Sasongko menangani RAN di video klip “Ratu Lebah” yang dirilis pada 2009.