Sukses

24 Film Indonesia Tunda Tayang Akibat Corona, Produser: Saya Pikir Covid-19 Banjir Bandang, Ternyata Tsunami

Tak kurang dari 24 film Indonesia batal tayang akibat wabah Corona Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Tak kurang dari 24 film Indonesia batal tayang akibat wabah Corona Covid-19. Seperti diketahui, wabah Corona Covid-19 melanda Indonesia sejak awal Maret 2020.

Pekan ketiga Maret 2020, pemerintah menerapkan kebijakan social dan physical distancing untuk menahan laju Corona Covid-19. Sejumlah daerah di Tanah Air memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang berimbas pada tutupnya tempat hiburan termasuk bioskop.

Lebaran yang biasanya jadi masa panen penonton bagi film Indonesia kini kelabu. Ada empat film yang mestinya tayang pada libur Lebaran 2020, yakni Kuntilanak 3, Yowis Ben 3, Surga Yang Tak Dirindukan 3, dan Berhenti di Kamu.  

2 dari 5 halaman

Wabah Jadi Dahsyat

Wabah mengacaukan segala rencana. Hal ini terungkap dalam halal bihalal webinar daring bersama Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemendikbud RI, Senin (25/5/2020). Salah satu narasumber bahkan tak menyangka dampak wabah Corona Covid-19 separah ini.

“Enggak paham, kok wabah jadi dahsyat begini. Bioskop-bioskop per 23 Maret 2020 tutup. Kami sepakat demi kepentingan nasional. Di sisi lain ada pihak-pihak yang nekat dan jadi bias,” urai Ketua Umum Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia, Djonny Syafruddin.

3 dari 5 halaman

Wait and See

“Yang bisa kita lakukan wait and see dengan kondisi Jakarta. Selain titik episentrum wabah, Jakarta pusat industri film,” ia menukas. Jika benar ruang publik termasuk mal dan bioskop dibuka awal Juni 2020, pelaku serta pencinta film tak serta merta bisa menarik napas legas.

The new normal akan diterapkan. Pemakaian masker di bioskop menjadi wajib. Bioskop akan mengurangi kapasitas kursi per studio hingga 50 persen. Ini jelas berdampak pada omzet mereka.

4 dari 5 halaman

Apa Pihak Bioskop Mau?

“Apa pihak bioskop mau?” cetus narasumber lain, produser film H. Firman Bintang. Maka kemungkinan lain mesti dijajaki. Misalnya, membuat palform berbayar yang memungkinkan masyarakat mengakses film-film tunda tayang yang tak bisa menunggu lebih lama lagi.

Firman Bintang memprediksi hingga Desember 2020 belum tentu kondisi kembali normal 100 persen. Begitu pula produksi film tidak langsung pulih 100 persen.

5 dari 5 halaman

Menanti Performa 24 Film

Ada 24 film yang tunda tayang. Bisa jadi para produser menunggu seperti apa performa 24 film ini saat tayang di jaringan bioskop usai wabah Corona Covid-19.

“Kalau mayoritas melempem, rumah produksi tentu mengurangi frekuensi produksi film setiap tahun sampai kondisi benar-benar stabil,” Firman mengulas. “Saya pikir wabah Corona Covid-19 ini banjir bandang, ternyata tsunami,” pungkasnya.

 

Video Terkini