Liputan6.com, Jakarta Para penggemar K-Pop rupanya tak melulu nongkrong di depan layar HP dan laptop untuk menikmati penampilan idolanya. Mereka juga ikut mendukung gerakan Black Lives Matter yang kini kembali digemakan, setelah kasus kematian George Floyd yang begitu kontroversial.
Salah satu bentuk dukungan fans K-Pop terhadap aksi Black Lives Matter terlihat pada Rabu (3/6/2020) lalu di Twitter.
Advertisement
Baca Juga
Tak tanggung-tanggung, aksi para penggemar K-Pop ini menarik perhatian sejumlah media internasional seperti Newsweek, NBC News, Rolling Stone, Variety, dan masih banyak lagi.
Menariknya lagi, senjata yang digunakan fans K-Pop adalah fancam.
Sekadar informasi, fancam adalah sebutan yang digunakan untuk rekaman video artis saat manggung. Awalnya istilah ini dipakai untuk hasil rekaman amatir, tapi kemudian digunakan secara umum.
White Lives Matter
Hal ini berawal dari munculnya tagar #WhiteLivesMatter yang merupakan tandingan Black Lives Matter. Artinya, adalah nyawa kulit putih juga berharga.
Tagar ini dinilai sangat tak sensitif dengan kondisi saat ini dan menjurus rasisme, karena mengerdilkan perjuangan kaum kulit hitam yang selama ini direpresi. Apalagi kulit putih merupakan kaum dengan privilese.
Akhirnya, para penggemar K-Pop mengambil alih tagar ini. Mereka memasukkan fancam koleksi mereka, menenggelamkan cuitan asli yang menyuarakan White Lives Matter. Bahkan tagar ini akhirnya dimasukkan dalam kategori K-Pop oleh Twitter.
Advertisement
Dipuji
Warganet pun melontarkan pujian atas aksi ini. Cuitan yang membicarakan masalah ini di-retweet dan difavoritkan hingga ribuan kali.
Pemilik akun @theogsimp misalnya. Ia mengunggah foto wajah komedian Steve Carell yang terlihat terharu, dan menulis, "Aku melihat para penggemar kpop menggunakan fancam untuk melawan rasisme."
"Aku saat ngeklik #WhiteLivesMatter dan melihat penggemar K-Pop mengambil alih. Mereka melakukan pekerjaan para dewa," kata @imchained2katy.
"Untuk penggemar kpop yang mengambil alih #whitelivesmatter dan tagar lain serta membanjiri aplikasi polisi dengan fancams, Aku sayang kalian," tutur @sheraisgay.
Bukan yang Pertama
Sebenarnya bukan kali ini saja penggemar K-Pop ikut andil dalam gerakan Black Lives Matter. Diwartakan Rolling Stone, seberapa hari sebelumnya, Kepolisian Dallas Amerika Serikat sempat melucurkan aplikasi bertajuk "iWatch Dallas".
Aplikasi ini menampung rekaman dari warga atas kegiatan para pelaku demo yang dianggap ilegal. Oleh banyak kalangan, aplikasi ini dianggap sebagai alat untuk mengadukan dan membatasi ruang gerak pelaku demo.
Sudah bisa ditebak, penggemar K-Pop lantas mengirimkan fancam sehingga aplikasi ini akhirnya mandek.
Advertisement
Media Sosial adalah Kekuatan
Sejumlah penggemar K-Pop mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilan ini, adalah karena mereka sudah terbiasa melakukan hal serupa secara sistematis.
"Meski penggemar K-Pop menggunakan cara yang unik dan menarik, kami menunjukkan dukungan kami dengan cara ini karena media sosial adalah hal yang kami kuasai, dan kami bisa membuat sesuatu menjadi tren dengan cepat," tutur seorang penggemar K-Pop anonim yang diwawancarai Rolling Stone.
"Penting untuk menunjukkan dukungan karena gerakan BLM bertujuan untuk membawa keadilan kepada semua nyawa tak berdosa yang jatuh di tangan polisi rasis. Ini diyakini olehku dan banyak penggemar K-Pop lain karena banyak dari kami, dan juga aku sendiri, adalah orang kulit berwarna. Dan intinya, lebih dari sekadar penggemar K-Pop, kami adalah manusia."