Sukses

Banyak yang Hujat Video Klip Kekeyi, Ernest Prakasa: Jangan Ganggu Kesenangan Orang

Kali ini giliran Ernest Prakasa yang ikut memberi tanggapan terhadap video klip lagu Kekeyi.

Liputan6.com, Jakarta - Lagu "Keke Bukan Boneka" dari Kekeyi hingga saat ini masih ramai dibicarakan masyarakat, termasuk kalangan selebritas Indonesia. Kali ini giliran Ernest Prakasa menanggapi fenomena lagu tersebut.

Seperti diketahui, video klip "Keke Bukan Boneka" milik Kekeyi menuai respons beragam dari masyarakat. Tak sedikit yang bernada negatif. Saking ramai dibahas, Ernest Prakasa akhirnya menyaksikan video klip terbaru Kekeyi.

Usai menonton, Ernest Prakasa mengakui video klip Kekeyi tidak indah secara estetika. Hal itu disampaikan melalui unggahan di fitur Instagram TV pada Minggu (7/6/2020). 

2 dari 5 halaman

Secara Estetika

"Karena penasaran akhirnya lihat video Kekeyi trending ke-2 dengan 22 juta views. Hal pertama yang terlintas di benak gua ketika nonton video itu adalah, ternyata untuk bikin video klip dan lagu, tidak harus bisa nyanyi," ulas bintang film Cek Toko Sebelah dan Susah Sinyal.

Ernest Prakasa melanjutkan, "Apakah menurut gua Kekeyi bisa nyanyi? Tentu tidak. Apakah menurut gua, video itu secara estetika indah, tidak." Namun hal tersebut tidak lantas membenarkan sikap masyarakat untuk menghujat Kekeyi.

 

3 dari 5 halaman

Tidak Harus Menghujat

"Itulah menariknya internet dan media sosial, bahwa kita, tuh enggak bisa mematok sesuatu berdasarkan selera kita. Dan janganlah (menurut gue) kita ganggu-ganggu kesenangan orang," beri tahu ayah dua anak ini.

Ernest Prakasa menyatakan, "Orang-orang sekarang banyak yang mengganggu kesenangan orang, iya enggak sih? Kayak 'Apaan, sih lu begitu aja ditontonin' Ya biarin aja kali. Kuota-kuota dia, bikinnya juga enggak ngerugiin lo, enggak minta modal sama lo. Ya udah biarin aja gitu."

 

4 dari 5 halaman

Kriminalitas Estetika

Terlepas dari isu plagiarisme yang sempat beredar, Ernest Prakasa beranggapan Kekeyi tidak menyalahi apapun. Ia membandingkan Kekeyi dengan kasus Ferdian Paleka.

"Padahal yang dilakukannya itu tidak melanggar hukum, tidak melanggar etika. Beda, kecuali kayak kemarin misalnya kasus Ferdian Paleka. Itu jelas kelewatan. Tapi kalau untuk kejahatan-kejahatan yang levelnya hanya sebatas di estetika, kriminalitas estetika. Jelek-bagus itu relatif," ia membeberkan.

5 dari 5 halaman

Dilandasi Sifat Iri

Sutradara film Ngenest dan Imperfect: Karier, Cinta, dan Timbangan menduga orang-orang yang memberikan hujatan maupun hinaan kepada Kekeyi itu dilandasi sikap iri.

"Menurut gua, penghinaan itu di-drive oleh salah satu unsur terbesarnya adalah iri hati, dengki gitu. Kayak 'Gue tuh berusaha bikin yang keren banget, tapi enggak bisa sesukses ini. Ini apaan kenapa bisa sukses' Kenapa gue bisa ngomong gini karena gue pernah ada di posisi itu," katanya.