Liputan6.com, Jakarta Musisi jazz Benny Likumahuwa meninggal dunia, Selasa (9/6/2020). Pria yang piawa bermain alat musik tiup seperti clarinet, saksofon, dan juga trombon itu meninggal dunia akibat penyakit diabetes.
Barry Likumahuwa, yang merupakan anak kandung Benny Likumahuwa menuturkan, penyakit tersebut sudah lama diderita oleh ayahnya.
Namun beberapa bulan belakangan ini kondisi Benny Likumahuwa semakin hari semakin menurun. "Sebelum ini papa saya memang sudah sakit. Memang kondisinya sudah menurun. Ada masalah dengan diabetes," kata Barry Likumahuwa ditemui di rumah duka di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (9/6/2020).
Advertisement
Baca Juga
Ginjal
Karena penyakit diabetesnya itu, membuat ginjal Benny Likumahuwa tidak berfungsi dengan baik. Sehingga ia harus rutin melakukan cuci darah setiap minggunya.
"Ginjalnya juga (bermasalah). Jadi sudah cuci darah dari Oktober 2018," jelas Barry Likumahuwa.
Advertisement
Drop
Sejak April 2020, kata Barry Likumahuwa, kondisi Benny Likumahuwa sudah mulai drop. Apalagi semenjak penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Benny Likumahua semakin tertekan karena tidak bisa kemana-mana selama sakit.
"Jadi mulai dari April, Mei itu makin menurun. Makin kesini akhirnya bulan Juni ya sudah. Sebenarnya masih bisa kemana-mana, masih bisa makan bareng. Cuma yang paling bikin dia drop sih secara mental tuh semenjak PSBB sih, karena kan jadi enggak bisa ketemu, saya jadi jarang kesini," kata Barry Likumahuwa.
Ikhlas
Barry Likumahuwa berusaha mengikhlaskan kepergian ayahnya. Mungkin ini adalah jalan terbaik yang diberikan Tuhan, agar Benny Likumahuwa tidak melulu merasakan sakit.
"Jadi ya saya merelakan saja, ikhlas saja. Pasti ini yang terbaik kan. Tuhan tahu yang terbaik," Barry Likumahuwa mengakhiri.
Advertisement