Sukses

Jadi Korban Kekerasan, Sara Wijayanto Mimpi Buruk Bertahun-tahun

Sara Wijayanto berbagi kisah hidup yang kelam di masa remaja.

Liputan6.com, Jakarta - Sara Wijayanto mengungkap masa kelamnya saat usia remaja. Lebih dari 10 tahun yang lalu, dirinya pernah menjadi korban kekerasan oleh mantan kekasihnya sendiri.

Awalnya, hubungan Sara Wijayanto dengan kekasihnya tersebut berjalan normal. Namun begitu memasuki tahun ketiga, semuanya berubah. Pria tersebut bersikap sangat kasar.

"Aku inget banget dia mecahin botol terus aku dicekek botolnya mau ditusuk ke aku. 'Kalau elu keluar air mata, gua tusuk ini botol'. Dan aku udah kerasa udah nempel kerasa ke dorong agak perih," ungkapnya di saluran YouTube Deddy Corbuzier, Kamis (11/6/2020).

"Itu aku rasanya kaget, yang tadinya selama dua tahun aku kenal dia enggak pernah gitu. Terus dia begitu kayak shock. pengen nangis tapi takut," sambungnya.

Tak hanya secara fisik, artis berusia 41 tahun ini juga mendapat kekerasan secara mental. Hal ini terus menerus dialami Sara Wijayanto selama bertahun-tahun.

2 dari 5 halaman

Mimpi Buruk

Pengalaman ini meninggalkan luka mendalam bagi Sara Wijayanto hingga ia dihantui mimpi buruk. Dalam mimpinya, ia seolah kembali ke situasi mengerikan tersebut.

"Waktu itu sempat lama banget setiap kali tidur aku mimpi aku mau selalu kabur dari orang ini. Jadi di mimpinya itu aku selalu ngelawan. Yang tadinya aku enggak bisa ngelawan, ya aku ngelawan," paparnya.

"Itu lama tuh bertahun-tahun sampai akhirnya udah tiga tahun ini aku enggak mimpi lagi. Mimpinya baru hilang tiga tahun ini," lanjut istri Demian Aditya ini.

3 dari 5 halaman

Emosional

Hal ini juga berdampak pada sisi emosionalnya. Terutama bila sedang marah.

"Kalau aku marah, dulu yang aku rasakan aku bisa mukul barang, misal mukul tembok gitu. Tapi enggak ngelukain orang. Tapi kalau sekarang kan sudah, I forgive him it's all in the past," tutur kakak Adinia Wirasti itu.

4 dari 5 halaman

Tak Trauma

Namun di luar itu, ia merasa bersyukur karena pengalaman pahit itu tak membuatnya trauma untuk menjalin hubungan yang baru dengan lelaki lain.

"Dengan berjalannya waktu ya ada momen yang kalau enggak pacaran juga enggak apa-apa. Aku beruntung banget enggak ada trauma yang mempengaruhi aku dalam berhubungan sama orang," ungkapnya.

5 dari 5 halaman

Narkotika

Selain kekerasan, Sara Wijayanto juga sempat menjadi pecandu obat terlarang di usia remaja. Kebiasaan mengonsumsi barang haram itu sudah ia tinggalkan belasan tahun yang lalu.

"Dari heroin, kokain. Lingkungan jadi aku dulu memang, tahun 90an itu hampir semua orang kayaknya mereka make ya. Tahun 90an gitu dulu lagi marak banget heroin. Ada yang dihisap, ada yang nyuntik. Itu aku sampai separah itu sampai nyuntik dan itu waktu aku SMA," ujarnya.