Sukses

Bioskop Turunkan Target Penonton di Era New Normal Covid-19, Ini Pemicunya

Terkait kabar bioskop akan dibuka lagi di fase new normal Covid-19, perwakilan CGV Cinemas akhirnya buka suara. Seperti apa?

Liputan6.com, Jakarta Kabar jaringan bioskop beroperasi lagi pada Juli 2020 sekaligus menandai era new normal Covid-19 makin santer terdengar. Nantinya, bioskop akan menjadi kawasan wajib masker dan menerapkan protokol kesehatan bagi karyawan maupun penonton.

Head of Corporate Communications and Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol, belum memastikan tanggal bioskop 21 kembali buka Juli 2020. Terkait protokol kesehatan Covid-19, ia menjelaskan, “Adapun protokol tersebut di antaranya, pertama, baik petugas bioskop dan pengunjung wajib pakai masker. Kedua, pengukuran suhu tubuh untuk pengunjung dan petugas bioskop.”

Dalam gelar wicara daring “Menyiasati Promosi Film Nasional Saat New Normal” via Zoom, Jumat (26/6/2020), Direktur CGV Cinemas, Dian Sunardi Munaf memberikan penjelasan lebih detail soal new normal Covid-19.

2 dari 5 halaman

Faktor Pemicu dan New Normal

Dian menyatakan, target jumlah penonton film Indonesia maupun impor di era new normal tetap ada di tangan produser maupun distributor resmi. Di sisi lain, pihak bioskop menyesuaikan target jumlah pengunjung bioskop di masa pandemi Covid-19.

“Ada beberapa faktor pemicu mengingat selama new normal, jam operasional mal berubah. Tentu jumlah jam tayang bioskop menyesuaikan operasional mal. Pendapat otomatis berkurang,” Dian menjelaskan. Sistem kerja karyawan pun nantinya menyesuaikan jam operasional bioskop.

3 dari 5 halaman

Bertahap Dibuka

Terkait kabar bioskop akan menayangkan film-film lawas untuk memancing animo masyarakat, Dian punya penjelasan sendiri. “Kemungkinan itu ada. Nanti harga tiket bioskop juga tidak akan sama dengan saat kita menayangkan film baru. Kuncinya kita tumbuhkan dulu kenyamanan dan kepercayaan pencinta film saat ke bioskop di era normal baru,” bebernya.

Dian menambahkan, ketika nanti Pemerintah Indonesia menyalakan lampu hijau kepada pengusaha bioskop, tidak semua layar langsung terkembang. “Tidak langsung 100 persen dibuka. Jumlah layar dan staf yang bertugas nantinya terbatas. Semuanya dilakukan bertahap,” Dian menukas.

4 dari 5 halaman

5 Kebutuhan Terkait Bioskop

Dalam gelar wicara daring yang dihelat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Direktorat Jenderal Kebudayaan Perfirman, Musik, dan Media Baru), itu aktris Senior Niniek L. Karim mengingatkan lima kebutuhan masyarakat mau kembali ke bioskop dari aspek psikologi sosial.

Pertama, kesehatan. Dengan kesehatan, orang mau keluar rumah. Kedua, rasa aman. Apakah bioskop mampu memberikan rasa aman di tengah wabah, itu harus terjawab. Ketiga, sosial. 

5 dari 5 halaman

Pengakuan Sosial

“Orang ingin jadi bagian komunitas demikian pula komunitas ingin menjaring lebih banyak orang untuk bergabung. Keempat, pengakuan sosial. Misalnya, ada film baru rilis. Orang ditanya temannya, lo udah nonton film ini belum. Nah, dia pasti terpacu untuk ikut nonton,” cetus bintang film Susah Sinyal ini.

Terakhir, ingin membahagiakan orang lain. “Rela berkorban untuk membuat yang lain bahagia. Itu sebabnya, kita sering melihat orang mentraktir yang terkasih untuk nonton,” pungkasnya.