Liputan6.com, Jakarta Ajang kompetisi Electronic Music Producer Contest (EMPC 2020) 2020 kembali digelar setelah tahun lalu sukses digelar. Tahun ini, ajang yang juga diselenggarakan ICEPERIENCE.ID menggandeng record label dari Belanda, Barong Family.
Sebagai bentuk kolaborasinya di EMPC 2020, Barong Family, mengirim Yellow Claw, duo DJ yang masuk top 100 DJ dunia versi DJmagz.com untuk menjadi juri. Bersama mereka juga dipilih DJ papan atas Indonesia, Winky Wiryawan, Dipha Barus dan Eka Gustiwana.
EMPC 2020 melalui programnya, secara konsisten menyuarakan #localICEMovement demi kemajuan industri musik elektronik di Tanah Air. Mereka berupaya menjadi lokomotif untuk mewadahi para talenta lokal dalam menghasilkan karya yang lebih berkualitas sehingga dapat memperkuat ekosistem musik elektronik di Indonesia. Harapannya, akan muncul talenta-talenta lokal yang bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri serta mampu berkiprah di level internasional.
Advertisement
Baca Juga
Historis
Kolaborasi Barong Family dengan EMPC 2020 juga agar para peserta dapat mengetahui standar musik elektronik dunia. Selain itu, pemilihan Barong Family juga erat kaitannya dengan nilai-nilai keindonesiaan di mana secara historis ternyata pembuatan nama dan logo Barong diambil dari sosok dewa dalam kebudayaan Bali.
“Kami merasa Barong Family cukup mengenal budaya Indonesia. Dan kami juga gembira karena Barong Family mengutus Yellow Claw sebagai juri di EMPC 2020. DJ yang masuk top 100 Dj di dunia ini memiliki 4,2 juta monthly listener dan 900 ribu follower di Spotify,” ujar Diopsaputra, perwakilan ICEPERIENCE.ID saat jumpa pers secara virtual, Kamis (9/7/2020).
Advertisement
Ilmu
Dengan adanya kolaborasi ini juga diharapkan para peserta bisa mendapatkan ilmu yang lebih banyak dari DJ luar negeri.
“Kami berharap kehadiran Yellow Claw di EMPC 2020 bisa memberi insight yang berharga bagi para peserta, yang akhirnya para produser musik elektonik di Tanah Air dapat mengupgrade kemampuan bermusik hingga ke panggung musik dunia,” tambah Diop.
Juri
Salah satu dewan juri, Eka Gustiwana merasa optimistis bahwa kompetisi terbuka bagi para produser musik elektonik ini dapat membawa perubahan yang positif di industri musik Tanah Air. Eka berharap, melalui EMPC kelak akan bermunculan talenta-talenta baru yang bisa memberikan warna segar bagi dunia musik, tak hanya di Indonesia tapi juga di level dunia.
“EMPC yang diinisiasi oleh ICEPERIENCE.ID merupakan program yang sangat positif dalam membentuk ekosistem musik elektronik di Indonesia di mana saat ini penggemar musik elektronik semakin luas sehingga pasar bagi produser musik terbuka lebar. Untuk itu, saya berharap dapat menemukan talent dengan skill yang out of the box sehingga bisa membawa Indonesia berjaya di pentas musik elektronik dunia,” ujar Eka.
Sementara itu, Yellow Claw yang juga menjadi juri di kompetisi bergengsi ini berpesan kepada para peserta agar mengirimkan karya mereka yang terbaik.
“Yang terpenting adalah orisionalitas karya, yang benar-benar berasal dari hati dan memang milik kamu sendiri. Berikanlah karya yang bisa menggebrak panggung music elektronik dunia,” tutur Jim Aasgier yang diiyakan oleh Nizzle.
Advertisement
Pendaftaran
Untuk pendaftaran EMPC 2020 dilakukan secara online melalui website www.iceperience.id mulai tanggal 13 Juli hingga 14 Agustus 2020. Setelahnya, para dewan juri bakal mengkurasi dan menyeleksi karya yang sudah disubmit oleh peserta hingga keluar 3 besar dan juara favorit. Selanjutnya, juara pertama EMPC 2020 akan mendapatkan kesempatan berkolaborasi menghasilkan karya musik dengan salah satu talent di bawah naungan record label Barong Family.
“Untuk hadiah juara pertama sebagai jalan ke dunia internasional, akan berkolaborasi dengan Barong Family. Hal ini sesuai dengan tagline yang diusung oleh EMPC di tahun ini yaitu The Greatest Legacy sehingga diharapkan karya sang juara menjadi warisan besar di dunia musik elektronik Tanah Air. Sementara untuk pemenang lainnya akan berkolaborasi dengan local artist. Siapa mereka? Nantikan kejutannya selanjutnya,” ujar Diop.