Sukses

Rayakan Hari Anak Nasional dengan Dengarkan 6 Lagu Ini, Nomor 5 Bikin Nangis

Hari Anak Nasional dirayakan Kamis, 23 Juli 2020. Merespons krisis lagu anak belakangan, kami rekomendasikan 6 tembang apik berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Kamis (23/7/2020), Indonesia merayakan Hari Anak Nasional. Inilah momen bagi anak-anak Tanah Air untuk menikmati masa kecil yang indah, belajar sambil fokus menjemput cita-cita.

Belakangan Hari Anak Nasional dijadikan momen introspeksi atas minimnya populasi lagu anak di Republik ini. Banyak anak malah menyanyikan lagu orang dewasa yang lirik kurang sesuai dengan usia mereka.

Padahal pada dekade 1990-an, sejumlah musisi seperti Papa T. Bob rajin merilis lagu anak bermelodi riang dengan lirik bernas. Merayakan Hari Anak Nasional, Showbiz Liputan6.com berbagi 6 lagu anak terbaik. Dengerin lagi, yuk?

2 dari 7 halaman

1. Andai Aku Besar Nanti (Sherina)

Aturan tak tertulis bahwa lagu anak harus simpel, ceria, dan berlirik ringkas “dilanggar” Sherina lewat album Andai Aku Besar Nanti yang meledak pada 1999. Lagu “Andai Aku Besar Nanti” karya almarhum Elfa Secioria dan Vera Sylvina bukan tipe yang gambang dilantun.

Sherina dengan teknik vokal mumpuni plus penjiwaan apik menjinakkan susunan melodinya. Tembang ini berakhir dramatis dalam lirik, “Andai aku telah dewasa, ingin aku persembahkan semurni cintamu. Setulus kasih sayangmu, kau selalu kucinta…”

3 dari 7 halaman

2. Jangan Takut Gelap (Tasya dan Duta Sheila on 7)

Di samping “Bendera” yang legendaris itu, gitaris Sheila on 7, Eros Chandra pernah meracik melodi riang dengan lirik berkonten semangat melawan rasa takut dimulai dengan berani tidur sendiri di kamar. Dibawakan bareng vokalis Sheila on 7, Duta, perbedaan corak vokal keduanya justru terdengar unik.

Liriknya bukan menggurui, melainkan ajakan untuk berdoa sebelum tidur, jangan lupa mendoakan orangtua, maka keberanian akan didapat hingga fajar esok hari merekah.

4 dari 7 halaman

3. Cit Cuit Cuit (Joshua)

Selain wabah Covid-19, duka lain berasal dari kabar tewasnya jerapah putih terakhir di dunia baru-baru ini. Maret 2020, dunia sudah diperingatkan para pencinta lingkungan bahwa satwa langka itu hanya tersisa satu. Kejamnya manusia terhadap satwa sebenarnya sudah dikritisi musikus Sunar One. 

Lewat bibir mungil Joshua dalam tembang “Cit Cit Cuit,” 24 tahun silam, ia mengenalkan suara burung, ayam, dan bebek. Di akhir lagu, Sunar One mengimbau, “Jangan ditembak, jangan diburu. Lindungilah semua satwa ciptaan Tuhan.” Ingatkah kita?

5 dari 7 halaman

4. Menabung (Titiek Puspa, Zaskia, dan Geofanny)

Baru-baru ini, beredar poster digital berisi potensi resesi pascawabah Covid-19. Salah satu solusinya mengajak khalayak menaikkan jumlah dana darurat dengan menabung. Aduh, ke mana aja? Pada 1996, Titiek Puspa bareng Zaskia dan Geoffany telah memperingatkan pentingnya menabung.

“Bing beng bang yuk, kita ke bank. Bang bing bung, yuk kita nabung. Tang ting tung hei, jangan dihitung. Tahu-tahu kita nanti dapat untung,” begitu nasihat Eyang Titiek.

6 dari 7 halaman

5. Cinta Untuk Mama (Kenny)

Rasanya mustahil tak menangis kala mendengar karya Sylvia T. Pontoh ini. Dibawakan dengan penghayatan tingkat dewa oleh Kenny, “Cinta Untuk Mama” ibarat versi junior dari “Bunda” milik Melly Goeslaw tapi sama dahsyatnya. Mendengar ini saat gagal mudik atau ziarah di makam ibu bikin air mata rontok.

Termasuk penulis saat menyusun artikel ini. Cinta pada ibu dimulai dengan sebuah pertanyaan mendasar, “Apa yang kuberikan untuk mama, untuk mama tersayang?” Karena Kenny berbakat menyanyi, ia mendendang tembang untuk ibunda tercinta. Kalau Anda?

7 dari 7 halaman

6. Berani Bermimpi (Naura)

Setelah Sherina dewasa, anak-anak yang lahir setelahnya kehilangan idola hingga Naura datang dengan album debut Dongeng (2014). Tiga tahun setelahnya, lahi film Naura dan Geng Juara berikut album soundtrack yang tak kalah ciamik.

Satu tembang yang mengantar Naura meraih Piala AMI Award Artis Solo Laki-Laki dan Perempuan Anak-Anak Terbaik 2018, “Berani Bermimpi.” Karya Duhita Pancha Tantra ini mengingatkan anak Indonesia bahwa, “Gagal hal biasa, jangan berhenti. Kau akan tahu ke mana bahagia membawamu.”