Sukses

Arnold Schwarzenegger Ultah ke-73 dan 50 Tahun Berkarier, Tonton Lagi 6 Film Box Officenya Yuk

Tahun 2020, Arnold Schwarzenegger merayakan ulang tahun ke-73 dan setengah abad berkarya di Hollywood.

Liputan6.com, Jakarta Kamis (30/7/2020), Arnold Schwarzenegger merayakan ulang tahun ke-73. Tahun ini pula, genap lima dekade Arnold Schwarzenegger berkarier. Sejak debut di dunia akting pada 1970 lewat film Hercules In New York, kiprah sang aktor meroket hingga kini.

Setengah abad berkarier, Arnold Schwarzenegger membintangi 76 film, FTV, film pendek, serial televisi hingga video gim. Tak hanya cemerlang di dunia seni, karier politik Arnold Schwarzenegger cemerlang. Ia menjabat Gubernur California mulai November 2003 hingga Januari 2011.

Usai menjabat Gubernur ia kembali ke seni peran dengan membintangi megaproyek The Expendables 2 yang sukses di pasar. Merayakan ulang tahun ke-73 dan 50 tahun berkarya, simaklah laporan khas Showbiz Liputan6.com, 6 film keren Arnold Schwarzenegger. Adakah favorit Anda?

2 dari 7 halaman

1. Conan the Barbarian (1982)

Film ini membuat kritikus terpecah menjadi dua kubu. Krikus senior Roger Ebert menyebut Conan The Barbarian fantasi sempurna untuk mereka yang bukan remaja lagi. Sementara itu, Richard Schickel menilai karya John Millius ini tak ubahnya Star Wars versi sakit jiwa yang membodohi penonton.

Terlepas dari perpecahan ini, Conan The Barbarian mengantar Arnold Schwarzenegger ke puncak popularitas. Aktris Sandahl Bergman pun meraih Golden Globe Pendatang Baru Wanita Terbaik lewat film ini.

3 dari 7 halaman

2. Commando (1985)

Commando mengukuhkan Arnold Schwarzenegger sebagai ikon aksi Hollywood. Tengok saja granat yang menggantung di sakunya. Karya sineas Mark L. Lester ini menempatkan Arnold Schwarzenegger sebagai Kolonel John Matrix.

Kritikus film menyebut Commando salah satu koleksi emas Arnold Schwarzenegger yang wajib tonton. Meski plotnya tipis penuh lubang, Commando memenuhi takdir yang sebagai film aksi penuh dar-der-dor. Sukses bikin penonton olahraga jantung plus adegan akhir melegakan.

 

4 dari 7 halaman

3. Predator (1987)

Setelah Commando yang ikonis, Arnold Schwarzenegger dipinang sineas John McTiernan untuk Predator. Sayang, film ini menuai kecaman kritikus. “Salah satu film paling hampa dengan naskah lemah yang tidak orisinal,” tulis seorang pemerhati film.

Toh, ini tak bikin penonton malas ke bioskop. Mengumpulkan hampir 100 juta dolar AS dari seluruh dunia, Predator melahirkan sejumlah sekuel seperti Predator 2 (1990) hingga Alien vs Predator (2004). Jangan lupa, Predator meraih nominasi Oscar Efek Visual Terbaik.

 

5 dari 7 halaman

4. Total Recall (1990)

Inilah proyek yang mempertemukan dua ikon era 1990-an, yakni Arnold Schwarzenegger dan Sharon Stone. Di tangan Paul Verhoeven, Total Recall menetapkan standar baru bagaimana film aksi semestinya digarap. Situs Rotten Tomatoes menyebut Total Recall sebagai film aksi berkecepatan tinggi, penuh darah, dengan selera humor yang tak pernah gagal.

Dibiayai 50 juta dolar AS (sekitar 700 miliar rupiah), film ini panen duit hingga 260 juta dolar AS (3,7 triliun rupiah). Sayang, rekame Total Recall pada 2012 tak segarang versi klasiknya.

6 dari 7 halaman

5. Terminator: Judgment Day (1991)

Siapa bilang film musim panas minim kualitas? Karya James Cameron ini meraup setengah miliar dolar dari seluruh dunia (7,28 triliun rupiah). Padahal, biaya produksinya “hanya” 95 juta dolar AS (1,3 triliun rupiah). Itu masih ditambah bonus 4 Piala Oscar untuk Tata Suara, Sunting Suara, Riasan, dan Efek Visual Terbaik.

Sejarah mencatat Terminator: Judgment Day dengan tinta emas sebagai salah satu sekuel terbaik dan paling menguntungkan dalam sejarah sinema dunia. Terminator kemudian waralaba abadi, terus dibuat karena selalu untung. 

7 dari 7 halaman

6. True Lies (1994)

Tiga tahun setelah Terminator: Judgment Day, Arnold Schwarzenegger dan James Cameron melahirkan komedi aksi True Lies. Dari aspek kualitas khususnya teknis, True Lies diacungi jempol. Sayang, film ini gagal tayang di Indonesia gara-gara mengisahkan teroris dari Timur Tengah.

Kala itu isu teroris dan Arab sensitif di negara tertentu termasuk negeri ini. Padahal, sesi screening True Lies dengan undangan terbatas sudah digelar. Beruntunglah yang datang kala itu. Sebagai informasi, biaya produksi film ini mencapai 100 juta dolar AS, sangat mahal di eranya. Beruntung True Lies mengeruk laba kotor 300 juta dolar AS.