Liputan6.com, Jakarta Video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto berjudul "Bisa Kembali Normal? Obat Covid-19 Sudah Ditemukan!!" tengah viral di dunia maya. Berdurasi 35 menit, video tersebut banyak menuai kontroversi lantaran ada sejumlah pernyataan dari Hadi Pranoto yang dianggap janggal.
Tak hanya itu, Hadi Pranoto yang disebut sebagai profesor dan juga pakar mikrobiologi, mengklaim telah menemukan obat herbal yang bisa membunuh virus Corona Covid-19.
Terkait hal itu, Tompi yang juga seorang dokter angkat bicara. Melalui akun Twitter-nya ia menjelaskan bahwa sebuah penemuan medis harus bisa dipresentasikan secara ilmiah.
Advertisement
Baca Juga
"Lagi heboh banget ama berita @duniamanji wwcra profesor penemu obat covid , bukan GAK MUNGKIN loh, bs ajaa bener. Tp begini anji, sebuah penemuan apalagi medis ya... HARUS di presentasikan dengan tata cara ilmiah, supaya teruji terukur dan bs diulang," tulis Tompi, Minggu (2/8/2020).
Penjelasan Ilmiah
Lanjut Tompi, saat ini virus Corona Covid-19 sangat meresahkan masyarakat. Apalagi tak sedikit yang meninggal karenanya. Kalaupun ada yang sembuh dengan obat herbal temuan Hadi Pranoto, Tompi ingin semua dijelaskan secara detail. Apalagi dunia saat ini tengah berlomba-lomba mencari obat tersebut.
“Ada yg mengaku sudah sembuh dengan ramuan itu” , seperti tadi sy sampikan : “MUNGKIN SAJA bener2 mujarab” atau sebenarnya “KEBETULAN CASE NYA RINGAN AMPE SEMBUH SENDIRI” bukan karena obatnya. Nah inilah yg HARUS DIBUKTIKAN dg ilmu yg sudah ada," tulis Tompi.
Advertisement
Gelar Tikar
Buat Tompi, mewanti-wanti, butuh pembuktian yang benar-benar pasti agar masyarakat percaya.
"Gak cukup hanya dengan gelar tikar dan pengumuman saja. Di sini sy menghimbau sang profesor utk mempublikasikannya. Bila bener, wah psti ini akan jadi berita superhero dunia. Ayo... kita dukung beliau publish suoaya gak berkembang pendapat negatif," kata Tompi.
Cek Latar Belakang Narasumber
Tompi juga mengingatkan Anji agar lebih teliti lagi mewawancarai narasumbernya. Apalagi isu seperti ini akan menjadi santapan masyarakat awam.
Ia menulis, "@duniamanji juga perlu ngecek latar belakang orang yang diwawancara, verifikasi dulu. Trus wawancara ilmiah tentu berbeda dengan wawancara acara hantu..penanya gak pake kaget, tapi terus menggali karena itu 'basic'nya juga harus bener dulu. Ntar kl gak bahaya kawan."
Advertisement