Kenangan Fariz RM saat Berikan Lagu ke Vina Panduwinata

Selain menceritakan mengenai lagu-lagu yang dibawakannya, Fariz RM juga menceritakan mengenai orang-orang yang berjasa dalam perjalanan karirnya. 

“Tentu saja mami yang jadi inspirasi saya. Mami itu pianis, beliau selalu memainkan pianonya saat saya rewel atau sakit waktu kecil. Terpesona dengan bunyi piano yang saya pikir lemari saat itu,” ujar Fariz mengenang kasih ibunya.

“Setiap pulang sekolah jadi satu kebiasaan mami menekan satu nada dan harus dijawab. Kalau salah tebak, akhirnya saya harus belajar lagi,” ucap Fariz RM.

Fariz RM pun mengungkapkan, perjalanan karirnya sejauh ini didedikasikan kepada ibunya yang saat ini sedang sakit. 

“Mami yang selalu menginspirasi saya masuk rumah sakit. Saya dedikasikan penampilan kali ini untuk mami tercinta dan tersayang,” ucap Fariz disambut doa kesembuhan dari pemandu acara.

Lepas dari obrolan singkat, acara sajian tembang nostalgia kembali dilanjutkan dengan penampilan tiga penyanyi wanita. Mereka adalah Ranie Klees yang membawakan dua lagu ‘Mata Lelaki’ dan ‘Samar Bayangan’, Eno dengan lagu ‘Rindu’ dan Sean Fierce membawakan lagu ‘Dan’. 

Acara yang berlangsung selama satu jam ini, juga menghadirkan seorang promotor musik rock bernama Log Zhelebour. Dalam perbincangan via telephone, Log menyebut Fariz RM sebagai penyanyi yang multitalenta.

“Fariz RM adalah artis yang multitalenta. Kemampuan bermusiknya yang tinggi dan menguasai banyak alat musik. Dia termasuk penyanyi produktif di jamannya. Selain itu juga Fariz itu tampan dan rajin berkolaborasi dengan banyak musisi,” puji Log.

Kepada Fariz, Log pun memintanya menyanyikan lagu ‘Barcelona’. “Lagu ini saya buat di Spanyol. Saat itu nggak bawa alat musik sama sekali. Saya tulis di kertas partitur,” kenang Fariz. 

Sebagai lagu penutup acara, Fariz RM bersama tiga penyanyi membawakan ‘Nada Kasih’.