Liputan6.com, Seoul - Kwon Mina kembali menceritakan kondisi kesehatan mentalnya. Lewat unggahan Instagram, Kamis (6/8/2020), ia mengungkap tengah menjalani perawatan di psikiater.
Kwon Mina mengungkap pergulatannya dalam melawan depresi. Ia membandingkan dirinya sebelum menjadi korban bullying dan sosoknya kini, yang bertolak belakang.
"Aku dulu tak terlalu banyak berpikir, ceria, dan optimistis. Aku tidak perlu minum obat untuk depresi atau insomnia dan tak punya fobia atau kecemasan sosial," kata Kwon Mina.
Advertisement
Baca Juga
Pergulatan Mina
Wanita yang secara resmi keluar dari AOA pada 2019 ini menyebut pola tidurnya pun berubah.
"Aku dulu bisa tidur 15 jam sehari, tapi sekarang aku terbangun setelah tidur satu jam," kata dia.
Tekanan mental ini begitu membelenggunya, membuat dirinya merasa tak ingin melanjutkan hidupnya lagi.
"Aku seharusnya tak berpikir seperti ini, tapi aku sangat menderita dan sangat ingin meninggal, sampai aku membenci orang yang datang menyelamatkanku," tuturnya.
Advertisement
Keluarga Ketakutan
Seperti diketahui, Mina memang beberapa kali pernah mencoba bunuh diri. Kondisi ini tentu memberikan tekanan kepada keluarganya.
"Keluargaku bilang mereka ketakutan. Mereka menangis melihatku dibawa ke rumah sakit, pingsan dengan luka yang mengucur dari pergelangan tanganku..." tuturnya.
Ia menambahkan, "Aku sangat putus asa dan aku tak bisa tidur dan aku berpikir mengapa aku masih menjadi korban, kepada siapa aku mengungkapkan semua ini, dan kepada siapa aku harus menuntut kondisiku yang hancur ini. Kuharap tak ada orang yang seperti diriku di masa mendatang."
Bukan Cari Perhatian
Kwon Mina membantah dirinya mengungkap hal ini ke muka publik demi mendapat perhatian.
"Kalau aku ingin perhatian, aku akan berhenti setelah mengatakan ingin meninggal dan melukai diriku. Tapi aku benar-benar mencoba mengakhiri hidupku beberapa kali," tuturnya.
Kwon Mina mengatakan agensi AOA, FNC Entertainment, memang membantunya dalam pengobatan ke psikiater. Namun, ia jadi meragukan pengobatan tersebut karena sang psikiater menceritakan cerita orang lain kepadanya.
"Bukankah ilegal bagi psikiater untuk membicarakan apa yang dialami orang lain kepadaku? Ini membuatku berpikir mereka mungkin menceritakan kepada orang lain tentang ceritaku," kata dia.
Â
Advertisement
Perlakuan Agensi
Ia juga mengeluhkan perlakuan agensi saat hendak mengakhiri kontrak.
"Saat aku berkata tak bisa memperpanjang kontrak karena keberadaan seseorang, (seharusnya) tanya kepadaku apa yang terjadi dan seberapa sakitnya aku, bukannya bicara soal kerugian karena pelanggaran kontrak dari jadwal acara dan iklan," kata Mina.
Â
Simak juga informasi berikut ini:
KONTAK BANTUAN
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.