Sukses

God Bless Luapkan Energi di Konser Amal Virtual untuk Indonesiaku

Dengan usia para personel yang rata-rata di atas 70 tahun, God Bless masih mampu menampilkan performa memikat. Belum lagi aura legenda mereka yang mampu menghipnotis penggemarnya.

Liputan6.com, Jakarta- God Bless ternyata masih bertenaga, penuh energi. Hal itu mereka buktikan saat grup yang telah berusia 47 tahun ini menggelar konser amal virtual via live streaming, Selasa (25/8) malam.

Band yang beranggotakan Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama ini sukses mempertontonkan kapasitas mereka sebagai band legendaris Tanah Air di panggung yang bertajuk "Konser Amal untuk Indonesiaku".

Dengan usia para personel yang rata-rata di atas 70 tahun, God Bless masih mampu menampilkan performa memikat. Belum lagi aura legenda mereka, yang mampu menghipnotis penggemarnya.

Ini memang bukan konser biasa. Konser yang dihelat dari Balai Sarbini, Senayan, Jakarta ini, juga ditujukan untuk menggalang dana bagi para seniman Indonesia, bekerja sama dengan Yayasan Kita Bisa.

Saat diwawancara host Melanie Putria, Ahmad Albar dan Ian Antono menyebut, konser ini merupakan bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang karier band yang sudah menelurkan tujuh album studio ini.

Selain itu, God Bless juga ingin memberikan persembahan bagi kawan-kawan musikus yang terkena dampak pandemi corona Covid-19.

2 dari 6 halaman

Total 12 Lagu

Tak kurang dari 12 lagu dibawakan God Bless dalam konser berdurasi kurang lebih dua jam ini. Termasuk single terbaru mereka, "Untuk Indonesiaku" yang diciptakan mendiang Areng Widodo.

God Bless juga membawakan lagu-lagu "sulit" mereka, dalam konser ini. Sebut saja "Cermin" dan "Anak Adam", dua lagu dari album kedua mereka yang dirilis tahun 1980. Dua lagu ini, dengan aransemen yang berbeda juga dimasukkan dalam album ketujuh mereka, Cermin 7, yang dirilis tahun 2017.

Sejak awal konser, God Bless memang langsung tampil menggebrak. Buktinya mereka memilih lagu "Kepada Perang"sebagai pembuka setelah sebelumnya, Ian Antono dan Abadi Soesman memainkan melodi "Padamu Negeri".

Lagu "Kepada Perang" sebenarnya bukan lagu asli God Bless. Lagu ini dipopulerkan band Gong 2000 di album Bara Timur, tahun 1991. Namun karena Ian Antono, Ahmad Albar, dan Donny Fattah juga merupakan personel Gong 2000, maka lagu yang diciptakan Ian Antono ini pun jadi sering dimainkan Godbless di panggung-panggung mereka.

Setelah itu, berturut-turut "Suara Kita" dan "Cermin" meluncur dari kerongkongan Iyek, panggilan Ahmad Albar. Power dari pukulan drum Fajar terasa betul di sini.

Sebab, meski diramu dalam balutan beat medium, di dua lagu ini begitu banyak aksen, sehingga pukulan-pukulan Fajar jadi cukup mendominasi.

Sementara Donny Fattah, seperti biasa, sangat atraktif dengan bass lima senarnya. Bersama Ian Antono, dia juga mengambil peran aktif sebagai backing vocal.

 

3 dari 6 halaman

Permintaan Mendiang Areng Widodo

Kelar lagu "Cermin", God Bless memainkan single terbaru mereka, "Untuk Indonesiaku" yang dirilis pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-75, 17 Agustus 2020.

"Sebenarnya sudah lama almarhum Areng Widodo meminta God Bless membawakan lagu ini. Dan, kebetulan temanya pas dengan momen hari ulang tahun Indonesia yang ke-75," ujar Ahmad Albar, ayah bintang sinetron Fachri Albar.

Lagu "Anak Adam" juga punya cerita sendiri. Pasalnya ini merupakan lagu God Bless dengan durasi terpanjang, aslinya nyaris mencapai 12 menit! Bahkan, dalam sebuah kesempatan Ian Antono pernah menyebutnya sebagai lagu tersulit. Sebab, selain durasinya panjang, lagu ini juga banyak isian-isian gitar dan kibor yang variatif.

 

4 dari 6 halaman

Warna Once

Kehadiran Once Mekel, mantan vokalis Dewa 19 di konser ini juga memberi warna sendiri. Dengan suara tingginya yang khas, Once, yang pernah menyabet penghargaan Best Pop Soloist di Anugerah Musik Indonesia 2006 dengan lagu "Dealova" ini menyanyikan lagu "Musisi" ciptaan Donny Fattah.

"Dulu, semasa SMP, lagu Musisi merupakan lagu wajib kami saat ikut festival-festival band," ujar Once. "Lagu ini seperti penghormatan untuk musisi-musisi di Indonesia."

Setelah itu, Once berduet dengan Ahmad Albar membawakan lagu "Panggung Sandiwara". Ini sebenarnya juga bukan lagu God Bless.

Lagu yang liriknya diciptakan penyair Taufik Ismail ini merupakan lagu solo Ahmad Albar di album Duo Kribo bersama mendiang Ucok Harahap yang dirilis tahun 1978.

 

5 dari 6 halaman

Tohpati Unjuk Gigi

Selain Once, gitaris jazz Tohpati juga ikut unjuk gigi. Pria yang akrab dipanggil Bontot itu didaulat memainkan gitar akustik, berduet dengan Ian Antono pada lagu "Syair Kehidupan".

Setelah itu, tiga lagu dari album Semut Hitam, yang dirilis tahun 1988: "Rumah Kita", "Kehidupan", dan "Semut Hitam" mereka mainkan, plus lagu solo Ahmad Albar, "Bis Kota". "Semut Hitam" yang diciptakan Donny Fattah bersama mendiang Jockie Surjoprajogo, dipilih sebagai penutup.

 

6 dari 6 halaman

Testimoni Musisi

Selain penampilan memukau dari God Bless, Konser Amal Untuk Indonesiaku ini juga menampilkan testimoni dari musisi-musisi top Tanah Air tentang kiprah panjang Ahmad Albar dan kawan-kawan.

Sebut saja Dewa Budjana, Nicky Astria, Fariz RM, hingga Slank. Rata-rata testimoni mereka seragam, Godbless adalah grup legendaris yang telah menginspirasi musikus-musikus setelah mereka.

"Salut kepada Godbless yang hingga kini masih konsisten menebarkan pesan-pesan moral dalam lagu-lagu mereka," ujar Fariz.