Sukses

Anggy Umbara dan 6 Sineas Ini Terlibat Kompetisi Menulis Skenario, Siapa Saja?

Merangsang kreativitas di tengah wabah, Anggy Umbara terlibat dalam kompetisi menulis naskah. Ada tujuan spesifik di balik kontes ini.

Liputan6.com, Jakarta Lama tak muncul, Anggy Umbara datang lagi dengan kesibukan baru. Sutradara film box office Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! dan Suzzanna: Bernapas Dalam Kubur terlibat kompetisi “Falcon Script Hunt.”

Kompetisi ini bertujuan mencari ide segar dan naskah ciamik dari para penulis berbakat se-Tanah Air. Naskah yang terpilih akan difilmkan tujuh sineas kondang salah satunya, Anggy Umbara.

Ia jelas tak sendiri. Anggy Umbara terlibat bersama 6 sutradara besar lainnya, yakni Rako Prijanto, Fajar Bustomi, Ifa Ifansyah, Danial Rifki, Indra Gunawan, dan Herwin Novianto.

 

2 dari 5 halaman

Mulai 1 September2020

Produser Falcon Pictures, Frederica, mengonfirmasi bahwa kompetisi ini benar adanya. Lewat konferensi virtual yang diselenggarakan Sabtu (29/8/2020), Frederica menjelaskan tema kompetisi.

“Jadi kompetisi ini digelar mulai 1 September sampai dengan 31 Oktober 2020. Kami akan berburu naskah bertema ‘CeritaHidup,’” Frederica menejelaskan kepada Showbiz Liputan6.com.

3 dari 5 halaman

Problem Industri Film Indonesia

Kompetisi ini digelar bukan tanpa alasan. Frederica menyebut salah satu problem krusial di industri layar lebar Indonesia adalah naskah. Mencari naskah asli dengan kualitas ciamik itu susah.

Belum lagi regenerasi penulis. Karenanya dibutuhkan upaya konsisten dalam merawat regenerasi pekerja seni termasuk penulis skenario. Dengan begitu, ide cerita asli terus mengalir dari waktu ke waktu.

4 dari 5 halaman

Difilmkan 7 Sutradara

“Skrip yang kami cari ini akan difilmkan tujuh sutradara yaitu Fajar Bustomi, Ifa Ifansyah, Danial Rifki, Anggy Umbara, Herwin Novianto, Indra Gunawan, dan Rako Prijanto,” beri tahu Frederica.

“Ini salah satu bentuk konsistensi kami memberi wadah bagi penulis-penulis Indonesia untuk tetap berkarya meski sedang pandemi Covid-19. Kita tidak boleh menyerah, harus tetap produktif di masa sulit,” imbuhnya.

 

5 dari 5 halaman

Reputasi Besar

Ketujuh sutradara ini dikenal memiliki reputasi besar di jagat sinema Indonesia. Ifa Isfansyah misalnya, melahirkan Sang Penari, Film Terbaik FFI 2011 dan box office Garuda Di Dadaku. Rako Prijanto melahirkan film laris Teman Tapi Menikah.

Ia juga mengantar Sang Kiai meraih 4 Piala Citra termasuk Film Terbaik FFI 2013. Lalu siapa tak kenal Fajar Bustomi, sutradara film Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea: Suara Dari Dilan?