Sukses

Kata Anjay Menjadi Kontroversi, Lutfi Agizal: Bahasa Menunjukkan Bangsa

Lutfi Agizal meminta maaf terkait polemik penggunaan kata anjay.

Liputan6.com, Jakarta - Kata anjay kian viral setelah Lutfi Agizal mengundang pakar untuk menelaah mengenai makna dari kata tersebut di kanal YouTube-nya. Terakhir, Lutfi mengadukan penggunaan fenomena kata anjay ini kepada Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Awalnya, Lutfi Agizal hanya ingin membuat konten bermanfaat dan mengedukasi. Ia tak tahu bila niat baiknya ini malah menimbulkan pro dan kontra di Republik Indonesia.

"Ini bukan masalah menang atau kalah, tapi bermanfaat atau tidak bermanfaat. Kalau bermanfaat alhamdulillah, kalau tidak bermanfaat saya minta maaf kalau itu menjadikan orang sakit hati," kata Lutfi Agizal dalam podcast Deddy Corbuzier, Selasa (1/9/2020).

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

Maaf

Ya, kekasih dari putri Iis Dahlia ini akhirnya menyampaikan permohonan maaf bila perbuatannya justru menimbulkan kegaduhan bagi sejumlah kalangan.

"Di momen ini gue minta maaf sama siapa pun rakyat Indonesia, kalau gara-gara saya mengangkat tema edukasi ini menjadi sebuah permasalahan dan menjadi gesekan-gesekan, saya minta maaf, karena itu bukan tujuan saya," paparnya.

3 dari 5 halaman

Bahasa Menentukan Kualitas

Ia merasa perlu memberi edukasi. Sebab, menurutnya, bahasa menentukan kualitas dari bangsa itu sendiri. 

"Tujuan saya membuka wawasan karena ini adalah bahasa Indonesia, saya gunakan bahasa Indonesia untuk suatu hal yang baik. Karena bahasa menunjukkan bangsa," ungkap YouTubers ini.

"Kalau kita ingin menjadi bangsa yang baik, otomatis kita harus berbahasa yang baik," tambahnya. 

4 dari 5 halaman

Argumen Deddy

Terkait pernyataan tersebut, Deddy Corbuzier mencoba mengemukakan argumennya. Menurutnya, setiap negara memiliki kata slank masing-masing dan lumrah digunakan.

"Bukankah semua bangsa ada kata-kata kasar, di Amerika ada kata f***, dipakai," ujar mantan suami Kalina Ocktaranny itu.

5 dari 5 halaman

Tergantung

Lutfi Agizal menerangkan bahwa semua tergantung pada penggunaannya. "Kalau untuk hal yang positif, good. Gue mengantisipasi agar orang tidak menggunakan ini di tempat yang salah, konotasi negatif," jawab Lutfi Agizal.