Sukses

Sinopsis Sinetron SCTV Istri Kedua: Arsa sedang Stress, Episode Rabu 2 September 2020

Istri Kedua tayang setiap malam.

Liputan6.com, Jakarta Istri Kedua bercerita tentang Arsa masuk kamar Luna dan baper melihat foto Luna, dulu di kamar ini, setiap dia ada masalah sama Shakila selalu ada Luna yang bisa menghiburnya dan menjadi tempat pelariannya.

Bagaimana keseruan Istri Kedua? Shakila bangun dan  berteriak. Lunaaa! Shakila ngos-ngosan. Shakila sampai menangis karena mimpinya sangat nyata. Apa ini karena perasaan bersalahnya ke Luna yang begitu mendalam sampai kebawa mimpi.

Shakila terlihat membuka gagang pintu kamar Luna perlahan, berharap ada keajaiban ketika dia buka pintu ada Luna namun ketika dia buka pintu kamar Luna ternyata bukan cuman gak ada Luna tapi Arsa juga nggak ada.

 

Di ruang kerjanya Arsa tampak stress keinget masalah-masalah yang terus membelitnya, mobilnya yang dijual, buku harian Luna, Zidan, Ancaman Heru dan masalah kantor yang dilelang.

Istri Kedua selanjutnya...

2 dari 3 halaman

Berkorban

Rupanya Shakila muncul dan melihat dari sudut lain dan bikin dia jadi emosional. Shakila makin merasa kasihan sama Arsa yang dapat masalah bertubi-tubi.

Shakila balik ke kamarnya dan telefon Angga. Shakila tanya apa Arsa ke rumah dan mereka berantem lagi? Angga bilang enggak. Shakila masih curiga karena Arsa gak mungkin babak belur kalau dia enggak berantem.

Arsa mau berangkat kerja dan masuk mobil, Shakila panggil dan ajak bicara sebentar kemudian ngasih tau soal rencananya untuk menjual aset kantor travelnya, awalnya Arsa gengsi,  Shakila udah berkorban banyak buat dia.

3 dari 3 halaman

Mau Ngapain?

Angga  di rumahnya sedang telefonin semua teman Dewi, tapi nggak ada yang tahu Dewi dirawat di mana. Angga video call Sandra lagi dan kali ini Bu Sandra angkat tapi dia ketus, tanya Angga mau ngapain sih?

Ilham bertemu dengan Ibu Fitri yang  direkomendasi oleh Dewi. Bu Fitri bilang dia suka dengan konsep RS Kanker milik Ilham dan dia akan kerahkan seluruh tenaganya untuk bekerja sama dengan Pak Ilham.

Arsa langsung ke kantor travel dan masuk ruangan Luna dan ketika dia mengecek total penjualan kantor travel, Arsa kaget karena ini semua bisa membiayai hidup keluarganya, tapi ternyata semua asset atas nama Luna.