Sukses

Syekh Ali Jaber Merasa Tenang Saat Penikaman Terjadi, Ini Sebabnya

Syekh Ali Jaber tak emosi apalagi dendam terhadap pelaku.

Liputan6.com, Jakarta - Syekh Ali Jaber mendapat serangan saat berdakwah di Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020). Meski lengan kanannya terluka karena tikaman, Syekh Ali Jaber rupanya tak menyimpan rasa marah apalagi dendam terhadap pelaku.

Lewat YouTube Deddy Corbuzier, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa hatinya sangat tenang saat peristiwa penikaman terjadi. Alih-alih kesal, ia malah iba dengan pelaku.

"Saya jujur saja di saat kejadian ini, enggak tahu rasa saya tenang, jiwa saya adem, jadi enggak merasa gelisah, was-was, trauma, santai," kata Syekh Ali Jaber dalam podcast yang diunggah pada Rabu (16/9/2020).

"Justru yang saya pikirkan adalah fokus menyelamatkan dia. Biasa, santai aja. Benar. Saya tidak tahu apa rahasianya, tapi betul-betul Allah kasih ketenangan," sang ulama menyambung pernyataan.

2 dari 5 halaman

Tenang

Syekh Ali Jaber sempat menyelamatkan pelaku dari serangan massa, meski saat itu kondisi lengannya sudah berdarah-darah akibat luka tusukan yang cukup dalam.

"Iya saya lihat, stop, saya bilang kasihan. Saya bilang, 'Dia memang salah, tapi jangan begitu caranya'. Saya teriak di depan jamaah, sampai jamaah ada yang bilang 'Kok Syekh yang kasihan? kita yang kasihan sama Syekh'," paparnya.

3 dari 5 halaman

Takdir

Ulama berusia 44 tahun ini meyakini bahwa segala sesuatu yang menimpanya adalah takdir dari Allah. Karena itu ia bisa menghadapinya dengan penuh ketenangan.

"Yang pertama saya ucapkan adalah alhamdulillah. Kenapa? karena di situ ujiannya. Karena ini ujian jadi kita mampu mengucapkan alhamdulillah ketika ada musibah bukan hanya ketika senang," paparnya.

"Ketika dapat musibah pasti tidak mudah orang ucapkan alhamdulillah. Jadi ketika orang dapat musibah yang ia yakini ini dari Allah, berarti dengan Alhamdulillah kita masih mau memuji Allah. Di situ saya yakini datang ketenangan," lanjutnya.

4 dari 5 halaman

Memastikan 

Ia juga tak memikirkan hal buruk tentang pelaku. "Tidak saya pikirkan lagi. Setelah saya mengamankan dan saya merasa tenang tidak akan dijadikan apa-apa, sudah tidak saya pikirkan lagi," ungkap Syekh Ali Jaber.

5 dari 5 halaman

Firasat

Ternyata, sebelum menjadi korban penusukan, Syekh Ali Jaber sudah punya firasat tak enak. Namun ia tak mau ambil pusing dengan hal itu, karena niatnya untuk berdakwah sangat kuat.

"Firasatnya luar biasa, tadi beliau (Syekh Ali Jaber) cerita, setelah sekian lama enggak pakai jubah hitam, kok pas hari itu kok pakai jubah hitam, biasanya putih, Syekh?" kata Gus Miftah dalam kesempatan yang sama.Â