Liputan6.com, Jakarta - Vicky Prasetyo tak dapat menahan haru kala ditanya apa rasanya menjalani hari pertama di penjara. Yang dikenangnya dari “malam pertama” di balik jeruji besi rupanya tak bisa tidur.
“Hari pertama enggak (bisa tidur). Tiga harilah, ya,” Vicky Prasetyo mengenang. Tiga hari berlalu, barulah pelantun “Kontroversi Hati” ini bisa memejamkan mata meski hati tak tenang.
Advertisement
Baca Juga
Benar kata orang. Selalu ada hikmah di balik musibah. Di penjara, Vicky Prasetyo makin sregep salat. Momen mengharukan terjadi saat Vicky Prasetyo kali pertama salat di penjara.
Toleransi dan Kebaikan
“Karena awal-awal itu begitu masuk magrib, sampai sana kita melihat banyak orang satu kamar itu langsung mengambil air wudu. Pakai celana pendek. Kita mau salat yang ngasih sarung ada salah satu teman,” urainya.
“Aku masih ingat namanya Macan tuh ngasih sarung, dan dia orang Kristiani (belakangan gue tahu). Jadi dia toleransi, baik begitu,” Vicky Prasetyo menyambung.
Advertisement
Beda Keyakinan Tapi Rukun
Momen mengharukan ini disampaikannya dalam video bertajuk “Vicky Prasetyo: Kepada Mantan Ini Perasaan Saya” yang mengudara di kanal YouTube Melaney Ricardo, Minggu (20/9/2020).
“Saat ini tempatnya (maaf ya) meski dia Kristiani, aku Muslim mau salat, dia geser. Kita saja di dalam bagus gitu. Perpaduan antara beda keyakinan tapi dalam sebuah kerukunan,” beber Vicky Prasetyo menahan haru.
Yang Pertama Kasih Sarung
Penjara tak lantas membuat cinta kasih dan toleransi membeku. Menerima sarung untuk salat dari umat beragama lain membuat nurani Vicky Prasetyo tersentuh. Sejenak ia tertegun.
“Akhirnya yang pertama kasih sarung saya, tuh ya orang Kristiani itu. Aku salat, kami mengobrol, dan bisa menenangkan diri sedikit demi sedikit,” beri tahu Vicky Prasetyo.
Advertisement
Menangis di Kamar Mandi
Perlahan semangatnya timbul. Selama ditahan, ia berkali menyegarkan suasana. Vicky Prasetyo mengakui, sebahagia-bahagianya di penjara tetap lebih gembira di rumah bareng anak-anak.
“Tapi di saat lagi di kamar mandi sendiri aku menangis, kangen Ben, Mano, (dan Cinta). Di depan orang gue kuat. Saat sendiri gue rapuh. Ya Allah, maafkan ya,” pungkas artis kelahiran Bekasi, 18 April 1984 itu.