Sukses

Marcell Siahaan Ulang Tahun ke-43, Tengok Lagi 6 Hit Besarnya

Selamat ulang tahun ke-43 buat Marcell Siahaan. Mari mengingat dan menyanyikan lagi 6 hit besar solis pria dengan suara empuk ini.

Liputan6.com, Jakarta - Senin (21/9/2020), Marcell Siahaan merayakan ulang tahun ke-43. Dikenal sebagai salah satu solis papan atas Indonesia, karier suami Rima Melati Adams ini terbilang langgeng.

Sebagai solis, Marcell Siahaan telah berkarier selama dua dasawarsa. Debutnya dimulai kala menjadi rekan duet Shanty dalam lagu “Hanya Memuji” karya Melly Goeslaw, tahun 2000.

Marcell Siahaan lalu merintis karier solo dipayungi Warner Music Indonesia. Kiprahnya dimulai dengan album Marcell yang meledak di pasar. Memperingati ulang tahun musisi sekaligus aktor ini, mari simak lagi 6 hit besar Marcell Siahaan.

2 dari 7 halaman

1. Hanya Memuji

Milenium baru ditandai dengan maraknya lagu disko dengan musik yang diprogram oleh aranjer. Plus visual dalam videoklip yang kental dengan nuansa hi-tech dan warna keperakan. “Hanya Memuji” contoh ideal video musik penanda peralihan zaman.

Jangan lupa, Marcell Siahaan kala itu tampil gaya dengan rambut kribo, jaket dengan aksen bulu di bagian kerah, plus kaca mata. Ajaibnya, didengar lagi setelah 20 tahun, kok masih enak, ya?

3 dari 7 halaman

2. Semusim

Kolaborasi Tohpati dan Zoel Achmad melahirkan karya melodius. Setelah “Cinta Kita” untuk Reza Artamevia, keduanya menulis “Semusim” buat Marcell. Yang khas dari lagu ini selain vokal Marcell yang empuk, intronya panjang dan khusuk seolah mengantar pendengar menuju balada penuh sayatan.

Klimaksnya menyakitkan, yakni semusim, telah kulalui, telah kulewati tanpa dirimu. Tetapi bayang wajahmu, masih tersimpan di hati. Well, move on tak semudah mengucapkannya.

4 dari 7 halaman

3. Firasat

“Firasat” bagi kami bagaikan “Satu Bintang Di Langit Kelam” (Rida Sita Dewi, 1995) jilid kedua. Liriknya seindah puisi. Lebih tepatnya, puisi yang dilantun dengan mempersonifikasi benda-benda langit untuk menggambarkan indahnya kekasih hati. Keduanya karya Dewi Lestari.

Perhatikan liriknya, semalam bulan sabit melengkungkan senyummu, tabur bintang serupa kilau auramu. Ditempatkan sebagai nomor penutup album, “Firasat” bak adegan akhir film yang membekas di benak penonton.

 

5 dari 7 halaman

4. Jangan Pernah Berubah

Salah satu lagu tentang kekhawatiran di level dalam, yang pernah dibuat musisi Indonesia. “Oh janganlah terjadi, yang selalu kutakutkan, beribu jalan kan kutempuh,” merupakan bagian yang mengantar kita menuju refrain “beracun.” Di tangan Marcell, lagu ini tak terasa menye-menye.

Tetap ada wibawa, ketulusan, dan tentu saja cinta dalam teknik menyanyinya. Selain “Jangan Pernah Berubah” Melly Goeslaw menyumbang lagu “Kau Bisa Aku Bisa” dan “Sudahlah.” Sebagai informasi, “Sudahlah” semula dinyanyikan Ninies, ada di album kompilasi 10 Fresh Hit Nah! rilisan Aquarius (1999).

6 dari 7 halaman

5. Tak Kan Terganti

Lalu waktu mempertemukan Marcell Siahaan dengan David Foster-nya Indonesia alias Yovie Widianto. Ini sekaligus menandai perpindahan Marcell Siahaan dari Warner Music ke E-Motion. “Tak Kan Terganti” yang dulu dilantun dengan histeris oleh Dea Mirela diintepretasi ulang Marcell dan sukses di pasar.

Bersama Marcell, “Tak Kan Terganti” terasa lebih tenang. Namun ada sensasi sesak di dada dan bisa jadi mata Anda berkaca di pengujung lagu. Konon, empuk dan tenangnya suara Marcell ini yang bikin perasaan pendengar kayak diaduk-aduk.

 

7 dari 7 halaman

6. Peri Cintaku

Ini bukan kali pertama Yovie Widianto menulis lagu tentang cinta terhalang perbedaan keyakinan. Pada 2000, ia pernah menulis “Enggak Ngerti” buat Kahitna dengan lirik lugas seperti orang curhat.

Dalam “Peri Cintaku,” Marcell seperti melayangkan gugatan dalam bentuk pertanyaan. Makin dramatis, karena dilantun dengan notasi menukik. “Tuhan memang satu, kita yang tak sama, haruskah aku lantas pergi meski cinta tak kan bisa pergi?” Duh!