Liputan6.com, Seoul - Penyanyi Jang Jane membuka sebuah pengalaman pahit masa lalunya kepada publik. Saat usianya masih muda ia mengalami sebuah kejadian traumatis, yakni menjadi korban kekerasan seksual.
Hal ini diceritakan Jang Jane dalam Instagram-nya, Selasa (22/9/2020). Ia membagikan fotonya yang tengah memainkan piano, sementara di kolom caption ia menjelaskan kejadian pahit tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari Koreaboo, Jang Jane memulai cerita bahwa sang pelaku telah ditangkap setahun setelah kejadian. Kala itu, ia berusia 19 tahun.
"Orang yang melakukannya kepadaku dan pergi, adalah seorang laki-laki yang sebaya denganku saat itu," ujarnya.
Pelaku Korban Bullying
Selanjutnya ia mengungkapkan hal menyedihkan lain. Yakni bahwa pelaku perbuatan jahat ini, ternyata korban bullying. Sang pelaku juga melaksanakan perbuatannya karena pengaruh anak lain yang mem-bully dirinya.
"Pada satu musim dingin, aku lewat dan mereka melihatku. Sepertinya mereka berjanji kepada (pelaku) bahwa kalau mereka melakukannya kepadaku, mereka tak akan mengganggunya lagi," tuturnya.
Advertisement
Menghancurkan Hati
Fakta bahwa pelaku adalah sasaran bullying, rupanya menimbulkan konflik batin bagi dirinya kala itu.
"Alasan bahwa ini sangat berat bagiku adalah, kalau dia juga korban, jadi aku apa? Yang kualami itu apa? Hal ini yang paling menghancurkan hatiku," tutur wanita kelahiran 6 Juni 1991 tersebut.
Tak Lagi Menyalahkan Diri
Setelah kini ia makin dewasa, ia mulai bisa melihat kejadian ini secara lebih matang, dan tidak menyalahkan diri sendiri.
"Kurasa, akan baik bila ada seseorang yang mengatakan kepadaku bahwa peristiwa itu terjadi bukan karena kesalahanku," kata wanita dengan nama lain Jang Jae In ini.
Ia menambahkan, "Kurasa ada lebih banyak korban dari yang dipikirkan, yang hidup dalam rasa malu dan bersalah seperti diriku."
Advertisement
Terus Berkarya
Jang Jane menyebut bahwa ia bertahan dan mendapat kekuatan dari para penyanyi yang mengalami hal serupa dengannya. Berkaca dari hal ini, ia menguatkan diri dan terus berkarya.
"Aku berharap mungkin, mungkin saja, dengan bernyanyi aku bisa menjadi kekuatan untuk orang yang mengalami hal serupa denganku," ia menutup pernyataannya.