Liputan6.com, Jakarta - Yayasan Alex Kumara Foundation diluncurkan pada Selasa (22/9/2020) hari ini. Nama yayasan tersebut diambil dari seorang sound engineer dan tokoh pertelevisian nasional, mendiang Alex Kumara.
Menariknya, Ketua Alex Kumara Foundation adalah anak bungsu dari almarhum, Adri Kumara. Yayasan ini telah lama dirancang untuk bergerak secara khusus di bidang pengembangan seni dan pendidikan.
Advertisement
Baca Juga
“Almarhum ayah saya adalah orang yang sangat mengedepankan pendidikan dan seluruh hidupnya didedikasikan pada dunia musik dan pertelivisian yang tidak jauh dari dunia seni,” kata Adri Kumara selaku ketua dan penggagas di balik Alex Kumara Foundation.
Untuk Mengenang
"Maka itu yayasan ini kami peruntukkan untuk mengenang beliau dan juga sedikit membantu pengembangan di bidang pendidikan dan seni," lanjut Adri Kumara.
Advertisement
Kerja Sama
Alex Kumara Foundation berencana untuk bekerja sama dengan banyak sekolah dan universitas dalam rangka mengembangkan skill-skill yang penting dalam dunia profesional. Misalnya saja public speaking , kewirausahaan, dan kreativitas.
Mempromosikan Karya Musisi Indonesia
Yayasan Alex Kumara rencananya juga akan mengedepankan bidang seni sekaligus mencoba untuk mempromosikan karya para musikus Indonesia. Tujuannya agar para musikus selalu dikenal oleh semua generasi.
Advertisement
Tur, Seminar dan Konser
Program yang akan dilakukan di awal adalah menggelar tur, seminar, dan webinar ke sekolah-sekolah. Ada juga sebuah konser dan lelang amal yang akan dilaksanakan pada November 2020 sebagai launching untuk Alex Kumara Foundation.
Konser mini bertajuk “musik taman” ini direncanakan akan menampilkan karya-karya musik serta musikus yang pernah mendapat sentuhan Alex Kumara selama berkarier di dunia sound engineering maupun di dunia pertelevisian.
Mengedukasi
"Kami akan mencoba untuk bekerjasama dengan tokoh-tokoh yang mumpuni di bidangnya dan benar benar melakukan program untuk mengedukasi generasi baru tentang skill-skill yang diperlukan di dalam kehidupan dan jarang disentuh oleh kurikulum sekolah konvensional," ujar Adri Kumara.
"Dan juga akan terus mencoba melestarikan karya-karya musik dan seni Indonesia yang mungkin jarang dikenal oleh generasi baru saat ini," pungkasnya.
Advertisement