Sukses

Fakta Karier Wawan Wanisar, Pemeran Pierre Tendean dalam Film Pengkhianatan G 30 S/PKI

Wawan Wanisar pemeran Pierre Tendean dalam Film Pengkhianatan G 30 S/PKI.

Liputan6.com, Jakarta Film Pengkhianatan G 30 S/PKI kembali diputar di layar kaca, milsanya oleh SCTV, hari Minggu lalu. Disutradarai oleh Arifin C Noer dan diproduseri G.Dwipayana, film tersebut menceritakan tentang peristiwa penculikkan dan pembunuh para petinggi TNI AD, termasuk Lettu Pierre Tendean.

Berpangkat Letnan Satu,  Pierre Tendean menjadi korban tewas dalam peristiwa berdarah itu karena diangkut para penculik saat bertanya di mana Jendral AH Nasution, sasaran sebenarnya yang harus diculik. Pierre adalah ajudan sang jendral dan tinggal di kediaman Jalan Teukur Umar, Jakarta Pusat.

Pierre Tendean tewas di Lubang Buaya.  Jenazahnya pun dimasukkan ke dalam sumur tua di sana, bersama jendral TNI AD lainnya yang juga diculik, yaitu Letjen Ahmad Yani dan lain-lainya, para pahlwan revolusi. 

Dalam film tersebut, sosok sang ajudan ganteng diperankan Wawan Wanisar. Inilah sejumlah fakta tentang sosok dan karier sang aktor. 

2 dari 4 halaman

Aktor Baru

Dalam film yang digarap tahun 1984, sosok Pierre Tendean diperankan oleh aktor Wawan Wanisar. Film Pengkhianatan G 30 S/PKI merupakan debut Wawan Wanisar di layar lebar.

Setelah itu namanya mulai dikenal masyarakat dan membintangi banyak film.

 

3 dari 4 halaman

Film-film Lainnya

Setelah Film Pengkhianatan G 30 S/PKI (1984), karier Wawan Wanisar di dunia akting melaju. Dia sempat bermain di sejumlah film. Sebut saja Matahari-Matahari pada tahun 1985.

Ada juga film legendaris lainnya yang pernah dibintangi Wawan seperti Naga Bonar (1987), Ayahku (1987) dan Suamiku Sayang (1990) dan masih banyak lagi.

4 dari 4 halaman

Berakting Juga Di Sinetron

Tak hanya film layar lebar, Wawan Wanisar juga bermain dalam sinetron. Total ada puluhan sinetron yang dimainkannya salah satunya Pesantren & Rock n' Roll (2011) sebagai Kyai Abdullah dan ditayangkan di SCTV. 

Wawan adalah aktor kelahiran 13 Desember 1949. 

Â