Liputan6.com, Jakarta Setelah disalatkan di rumah duka di kawasan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan, jenazah ayah Nino RAN langsung dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir. Sebagai anak tertua, Nino RAN turun langsung ke liang lahat untuk memakamkan sang ayah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Saat prosesi pemakaman, air mata terus membasahi pipi Nino RAN. Pemilik nama asli Nino Anindyo Baskoro tak kuasa menahan kesedihan ditinggal orang yang sangat dicintainya.
Advertisement
Baca Juga
"Ayah adalah orang baik, mungkin sebaik-baiknya ayah saya pasti ada kesalahan. Kalau ada kesalahan mohon maaf dan kalau bisa dimaafkan," kata Nino RAN dengan suara bergetar di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (4/10/2020).
Ikhlas
Nino RAN berusaha ikhas dengan kepergian ayahnya. Apalagi setiap manusia pasti akan menemui kematian seperti yang dialami ayahnya.
"Kami yakin, ini bukan Bapak yang meninggalkan kita, tapi kita yang mencoba mengikhlaskan Bapak kembali ke Sang Pencipta," ujar Nino RAN lagi.
Advertisement
Tangis Nino RAN
Air mata jatuh saat Nino RAN memasukkan ayahnya keliang lahat, sebelum dikubur dan menyatu dengan tanah. Ia pun diingatkan kerabat untuk bersabar dan menahan kesedihannya.
"Sabar, sabar jangan nangis," kata kerabat.
Meninggal Dunia
Seperti diketahui ayah Nino RAN, Agung Setya Wicaksono meninggal dunia pada pukul 19.30 WIB, Sabtu (3/10/2020). Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, ayah Nino sempat menjalani perawatan selama dua bulan di rumah sakit.
Lutfi manajer Nino RAN menjelaskan, bahwa ayah Nino meninggal akibat penyakit komplikasi yang dideritanya. Bukan karena terjangkit virus Corona Covid-19.
Advertisement