Sukses

Ussy Sulistiawaty Donorkan ASI untuk Bayi Rachel Maryam

Suami Rachel Maryem, Edwin Aprihandono, menceritakan kebaikan Ussy Sulistiawaty. Nyonya Andhika Pratama mendonorkan ASI untuk anaknya.

Liputan6.com, Jakarta - Meski mengalami perdarahan, Rachel Maryam berhasil melahirkan buah hatinya dengan selamat lewat bedah cesar. Malaikat kecil itu diberi nama Muhammad Eijaz Mata Air.

Karena kondisi Rachel Maryam menurun usai bersalin, Ussy Sulistiawaty mendonorkan ASI-nya. Kebetulan, istri Andika Pratama ini sedang menyusui bayi laki-lakinya, Sakalingga Ibra Pratama.

Hal ini disampaikan suami Rachel Maryam, Edwin Aprihandono, melalui WhatsApp yang dikirim adik Rachel, Tamara, Selasa (6/10/2020). Ia berterima kasih atas kebaikan rekannya tersebut.

2 dari 5 halaman

 Lewati Masa Sulit

"Terima kasih juga ingin kami sampaikan yang sebesar-besarnya kepada orang-orang berhati mulia, mama Arum dan mama Ussy Sulistiawaty yang sudah membantu mendonorkan ASI-nya untuk anak kami Eijaz selama kami melewati masa sulit ini," ungkap Edwin Aprihandono.

 

3 dari 5 halaman

Perdarahan

Sang suami berbagi kabar tentang kondisi terkini Rachel Maryam. Artis sekaligus politikus berusia 40 tahun itu telah melewati masa kritis dan sedang dalam tahap pemulihan.

"Rachel sudah dirawat di kamar biasa dan tidak perlu dirawat di ICU lagi. Rachel juga sudah bertemu dengan bayinya dan sangat bahagia," ujar Edwin Aprihandono.

 

4 dari 5 halaman

 Isu Koma

Sebelumnya diberitakan bahwa usai bersalin, Rachel Maryam mengalami komplikasi yang menyebabkan perdarahan. Untuk menyelamatkan kondisinya, tim medis melakukan tindakan.

"Jadi segera melakukan operasi kembali untuk menghentikan penyebab perdarahan dan diputuskan agar Rachel diangkat rahimnya," kata suami Rachel Maryam.

 

5 dari 5 halaman

Rachel Ditidurkan

Akhir pekan lalu, bintang film Arisan! dan Eliana, Eliana! sempat dikabarkan koma usai bersalin. Namun hal ini dibantah Edwin Aprihandono.

"Untuk kenyamanan pasien, maka dokter memutuskan agar Rachel 'ditidurkan' atau dibuat 'tidak sadar' selama dua hari dari total empat hari Rachel dirawat di ICU. (Jadi berita bahwa Rachel koma sebenarnya kurang tepat, lebih tepatnya ditidurkan)" Edwin Aprihandono menjelaskan.