Sukses

Desy Ratnasari Kenang Saat Ditampar Christine Hakim, Berbuah Piala Vidia

Ditampar Christine Hakim hingga menangis Desy Ratnasari beroleh penghargaan. Salah satu pencapaian yang tak mungkin ia lupakan.

Liputan6.com, Jakarta Desy Ratnasari sudah puluhan tahun malang melintang di dunia seni peran Tanah Air. Mengawali karier sejak usia 14 tahun, Desy Ratnasari telah meraih banyak penghargaan lewat akting di sinetron maupun film.

Dari sekian banyak peran yang dimainkan, beradu akting dengan Christine Hakim momen tak terlupakan buat Desy Ratnasari. Saat berlatih, keduanya melakukan tamparan pura-pura. Namun saat pengambilan gambar, ternyata Christine Hakim benar-benar menamparnya.

"Pas lagi latihan, pura-pura dong (ditampar). Pas action! Ditamparnya benaran lo," katanya dalam video "Cerita Desy Ratnasari Ditampar Christine Hakim" yang dipublikasikan kanal YouTube Trans 7 Official.

2 dari 5 halaman

Menangis Betulan

Tamparan itu terasa sangat menyakitkan. Walhasil, di depan kamera, pelantun "Tenda Biru" dan "Sampai Hati" benar-benar menangis karena kesakitan.

"Jadi aku nangisnya benaran nangis itu, karena sakit. Sampai telinganya nging (mendengung -red)," ungkap Desy Ratnasari.

3 dari 5 halaman

Sikap Profesional

Awalnya Desy Ratnasari sempat tak terima ditampr betulan oleh Christine Hakim. Namun ia berusaha profesional. Apalagi sesudah adegan, ia disambangi Christine Hakim dan memberikan penjelasan.

"Karena memang kita profesional. Habis adegan, Ibu langsung peluk saya. (Dia bilang) 'Oke, Ibu senang banget, bagus adegannya,'" Desy Ratnasari mengingat.

4 dari 5 halaman

Bukan Perempuan Biasa

Momen ini terjadi saat syuting sinetron Bukan Perempuan Biasa karya Jajang C. Noer yang diproduksi Kaisar Sinetron Raam Punjabi. Naskahnya ditangani seniman legendaris Arifin C. Noer.

5 dari 5 halaman

Raih Penghargaan

Sakit yang dirasakan Desy Ratnasari tak sia-sia. Berkat tamparan Christine Hakim, Desy Ratnasari meraih penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Sinetron Indonesia (FSI).

"Memang, karena tamparan itu juga, dan tiga halaman (skrip) tanpa editing atau cut, saya mendapatkan Piala Vidia (FSI)," ujar Desy Ratnasari, bangga.

Â