Sukses

Cerita Feby Febiola Kali Pertama Divonis Kanker, Nangis Tiap Hari dan Ibadah 24 Jam

"Mbak Feby, itu kanker," ucap sang dokter kepada Feby Febiola di rumah sakit. Feby Febiola tak mungkin melupakan momen itu.

Liputan6.com, Jakarta Nyaris tak terlintas di benak Feby Febiola bahwa ia harus menghadapi kanker. Kabar Feby Febiola divonis kanker viral setelah foto ia berambut pelontos terpasang di akun Instagram terverifikasi miliknya pertengahan tahun ini.

Lewat sesi tanya jawab di fitur Instagram Stories, Feby Febiola akhirnya mengaku mengidap kanker ovarium stadium 1C. Bintang film Kapan Kawin? dan I am Hope kini menjalani kemoterapi.

Dalam kondisi seperti ini, masih saja ada warganet yang sampai hati menyebutnya kena karma atau hukuman Tuhan lantaran mengusik rumah tangga orang lain. Seperti diketahui, pernikahan Feby Febiola dan Franky Sihombing panen cibiran.

 

2 dari 5 halaman

Saat Ini Tuhan Mengajar

Merespons ini, Feby Febiola menyatakan, “Tuhan itu tidak akan pernah menghukum, tadi dia mengajar. Gue juga merasa dari pengalaman gue selama beberapa bulan belakangan ini.”

“Jadi apa yang terjadi di mata gue ini, mungkin di mata dunia, menakutkan. Di mata dunia tuh hukuman mungkin, ya. Tapi gue tidak merasakan itu. Gue merasa saat-saat inilah Tuhan mengajar,” imbuh pelantun “Mengertikah.”

3 dari 5 halaman

Belajar Firman Lagi

Ia menyampaikan ini dalam video bertajuk “Cara Franky Sihombing & Feby Febiola Menghadapi Rasa Malu” yang dipublikasikan kanal YouTube Daniel Mananta Network, Jumat (16/10/2020).

“Kalau gue tidak mengalami sakit di saat Covid-19 bersamaan, mungkin gue enggak akan bisa fokus untuk belajar firman lagi. Gue tidak akan fokus melihat kasih karunia Tuhan,” ia menyambung.

 

4 dari 5 halaman

Mbak Feby, Itu Kanker

Feby Febiola mengakui, vonis kanker awalnya terdengar seram. Pemeran Tante Amerika di sinetron Tersanjung ingat betul ketika dokter mendatangi kamarnya dan memberi tahu massa di tubuhnya adalah sel kanker.

“Jadi waktu gue habis operasi, dokter datang ke kamar. Dia bilang, Mbak Feby, itu kanker, tapi masih belum tahu stage berapa. Nanti seminggu lagi ya kita kasih tahu,” Feby Febiola mengenang. 

5 dari 5 halaman

Bukan Sedih, Rasanya Beda

Masa penantian sepekan membuatnya ketar-ketir. Untuk kali pertama dalam hidup ia ingin selalu dekat dengan Tuhan. “Gue 24 jam beribadah di kamar, harus dengar lagu rohani setiap hari, baca firman setiap hari, nangis setiap hari,” paparnya.

Feby Febiola menyebut air mata yang menetes bukan tangis kesedihan tapi simbol kelegaan sekaligus haru. “Bukan sedih, rasanya beda, lega terharu gitu,” ia mengakhiri.