Liputan6.com, Jakarta Sinema Wajah Indonesia kali ini dibintangi sejumlah artis papan atas. Sebut saja Deddy Mizwar, Yessy Guzman, Miqdad Addausy dan Masayu Clara. Kisahnya tentang Ibu Habibah (65 tahun) ditinggal mati oleh suaminya. Dia harus menjual rumahnya demi melunasi hutang almarhum suaminya. Tiga anaknya, Yuli, Ega dan Elin berebut merawat ibunya. Karena melihat ketiga anaknya berdebat memperebutkan dirinya, Ibu Habibah akhirnya memutuskan membagi waktu. Satu bulan tinggal di rumah Yuli, satu bulan berikutnya tinggal di rumah Ega, dan satu bulan berikutnya tinggal di rumah Elen.
Dan, kisah Sinema Wajah Indonesia dengan judul Senyummu Surgaku ini makin seru. Di bulan pertama Ibu Habibah tinggal di rumah anak pertama yang bernama Yuli (35 tahun), dia ibu rumah tangga biasa, tidak bekerja dan mengurus rumah. Namun meskipun demikian dia begitu dominan di rumah.
Angga (37 tahun) suaminya sering jadi bahan omelannya. Sejak Ibu Habibah tinggal di rumahnya, Angga sering mengeluh pada Yuli karena Ibu Habibah sering tanpa sengaja memberesi ruang kerjanya. Karena Angga mengeluh, Yuli jadi semakin sering memarahi suaminya. Ibu Habibah merasa kehadirannya di rumah anaknya jadi penyebab pertengkaran. Dia merasa tidak enak. Maka dari itu, belum sebulan penuh, Ibu Habibah minta pindah ke rumah Ega, anak laki-lakinya.
Advertisement
Baca Juga
Ikuti FTV Sinema Wajah Indonesia di SCTV ini mulai pukul 12.30 WIB Sabtu (24/10/2020) siang ini, sampai tuntas.
Dilarang-larang
Ega (30 tahun) adalah anak laki-laki dari Ibu Habibah. Dia punya istri bernama Arin (25 tahun). Mereka dikaruniai anak kecil yang masih berumur lima tahun bernama Silvi. Sejak Ibu Habibah menginap, Ega juga sering menyalahkan Arin. Ibu Habibah yang biasa aktif bekerja membersihkan rumah dilarang-larang oleh Arin kerja.
Namun Ibu Habibah tidak mau karena merasa masih kuat kerja. Dia ingin masak, mencuci dan mengepel rumah. Karena membiarkan mertuanya bekerja, Arin dimarahi oleh Ega. “Kamu mau memperbudak ibuku?” Arin minta maaf. Mendengar anak keduanya bertengkar dengan istrinya, Ibu Habibah merasa tidak nyaman. Dia lantas telfon Elin, anak keduanya yang kini sudah menjadi janda dan punya anak satu.
Di rumah Elin Ibu Habibah merasa lebih nyaman sebab dia hanya tinggal dengan Elin dan Tian (11 tahun), cucunya. Setiap hari Ibu Habibah menjaga Tian sebab Elin harus bekerja. Namun masalah muncul saat Edo (35 tahun) datang. Edo adalah laki-laki yang sudah lama suka pada Elen.
Dia tetangga Elin yang sudah lama suka pada Elin. Sebagai laki-laki Edo cukup mapan dan sopan. Ibu Habibah suka pada Edo. Dia mau Elin membuka hatinya untuk Edo. Namun Elin tidak mau, sebab Edo dulunya adalah playboy. Pacarnya banyak. Ibu Habibah percaya Edo sudah taubat. Dia ingin serius punya istri seperti Elin.
Advertisement
Semakin Kacau
Beberapa hari kemudian Edo tiba-tiba datang bersama Pak RT untuk melamar. Elin yang dari awal tidak suka langsung berdebat dan menyalahkan Ibu Habibah sebab memberi harapan pada Edo. Ibu habibah merasa bersalah karena membuat hidup Elin semakin kacau.
Yuli, Ega dan Elin bertemu dan berdiskusi untuk membahas Ibu Habibah. Bagaimana cara membahagiakan ibu mereka satu-satunya? Ngontrak rumah besar sehingga bisa ditempati bersama? Beliin rumah baru? Atau menjodohkan Ibu Habibah dengan laki-laki?
Mereka bingung. Karena tidak mendapatkan solusi. Akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menyerahkan semua keputusan pada Ibu Habibah. Mereka bertiga lalu meluncur pergi menemui Ibu Habibah yang ada di rumah Elin. Namun sayang, Ibu Habibah tidak ada di rumah. Dia pergi membawa semua baju-bajunya.
Rupanya Ibu Habibah pergi ke pesantren lansia. Di sana dia lebih nyaman, bertemu dengan orang-orang seumuran dan lebih dekat dengan Allah.