Liputan6.com, Jakarta Meski terlihat kebahagian dan diselimuti kemapanan, ternyata Nia Ramadhani pernah merasakan terpuruk dalam hidupnya. Moment itu terjadi ketika ayahnya, Priya Ramadhani, meninggal dunia karena kanker tulang pada 2014.
Buat Nia Ramadhani, ayah adalah penuntun hidupnya hingga akhirnya ia bisa seperti sekarang ini. Apalagi ayahnya tak pernah bosan mengingatkan dirinya untuk rajin beribadah.
Advertisement
Baca Juga
"Masa terpuruk waktu papaku meninggal. Gila itu," kata Nia Ramadhani di kanal YouTube Ayu Dewi, dikutip Selasa (3/11/2020).
Terpuruk
Setiap permasalahan bisa dihadapi dan lewati Nia Ramadhani tanpa kendala sedikitpun. Namun saat harus ditinggal pergi selama-lamanya oleh sang ayah, ia tak kuasa menghadapinya. Menangis hanya itu yang ia bisa lakukan saat itu.
"Segala macem bisa gue lewatin, kalau pas yang itu sampai kayak.. ih gila," ujarnya.
Advertisement
Belum Lama Bersama
Istri Adri Bakrie itu merasakan belum banyak menghabiskan waktu bersama ayahnya. Sebab saat orangtuanya bercerai, Nia Ramadhani hidup bersama ibunya. Barulah di usia 17 tahun ia mulai dekat dengan sang ayah sampai akhirnya menikah dengan Ardi Bakrie.
"Soalnya gue dekat sama bokap gue itu umur 17 tahun. Soalnya gue kayak baru dekat bentar terus dia nggak ada gitu. Itu titik terendah (dalam hidup) gue. Kalau yang lainnya kayaknya masih bisa deh gitu," ungkapnya.
Pasrah
Saat ayahnya meninggal, Nia Ramadhani hanya bisa pasrah dan merasa sudah tak punya panutan dalam hidup. Bila saja saat itu ia terbawa perasaan dan terus terpuruk, hidupnya pasti akan berantakan dan tidak akan seperti ini.
"Dulu kan sewaktu gue merintis cari kerjaan jadi artis gitu-gitu, itu juga capek banget. Ya maksud gue juga rendah, tapi pada saat bokap gue itu (titik paling rendah di hidup gue).Itu kayak lo nggak bisa ngapa-ngapain, berserah aja. Berantakan coy," kata Nia Ramadhani.
Advertisement