Liputan6.com, Jakarta Augie Fantinus kembali produktif berakting di tengah pandemi Covid-19. Ia membintangi film Nona karya sineas Anggi Frisca bareng Nadya Arina. Augie Fantinus mengenang sebuah hal kocak kali pertama mengunggah trailer Nona di medsos.
Setelah menyimak trailer, sejumlah warganet mempertanyakan keberadaan Augie Fantinus via fitur direct message atau mencuit di kolom komentar. Maklum, sang aktor tak muncul di trailer.
Advertisement
Baca Juga
Mereka penasaran mengingat nama Augie Fantinus dan Nadya Arina tercantum sebagai pemeran utama. Ini disampaikan Augie Fantinus dalam gelar wicara virtual yang digelar baru-baru ini.
Terdengar Suara Boneka Orangutan
“Yang menarik ketika trailer ini tayang, semua orang menanyakan enggak ada Augie di trailer. Jadi orang mengira saya jadi produser atau sutradara,” terang bintang film Lagi-lagi Ateng.
“Sampai akhirnya terdengar suara gue di boneka Ogi si orangutan,” Augie Fantinus menyambung. Rupanya, ia hadir dalam bentuk suara. Nona menempatkan Augie Fantinus sebagai boneka orangutan.
Advertisement
Manfaatkan Pengalaman Menyiar
Aktor kelahiran Bandung, 6 Agustus 1979, ini mengaku kesulitan berakting hanya lewat suara. Dengan suara, Augie Fantinus harus bisa bikin penonton merasakan chemistry sang boneka dengan tokoh Nona.
“Bersyukur, di dunia hiburan gue mengawali karier sebagai penyiar radio dan gue juga pernah kesempatan jadi dubber (pengisi suara) salah satu film HBO Indonesia. Jadi itu yang gue manfaatkan,” kata Augie Fantinus.
Merangkap Semuanya
Syuting Nona dilakukan di Azerbaijan. Augie Fantinus sependapat dengan Nadya Arina yang menyebut syuting Nona tak ubahnya liburan sambil kerja. Ia menjadi pemain sekaligus kru.
“Kami bersama karena pemain merangkap kru, merangkap semuanya. Kebersamaan sangat terasa di sini, pengalaman beda dari yang lain,” ujar bintang sinetron Kecil-kecil Mikir Jadi Manten.
Advertisement
Andalkan Imajinasi Sendiri
Yang kesulitan tak hanya Augie Fantinus. Nadya Arina bilang Nona menguji imajinasinya sebagai aktris. Ia berinteraksi dengan benda mati. Hal yang nyaris tak pernah dilakukannya.
Nadya Arina harus bisa meyakinkan penonton bahwa komunikasinya dengan boneka hangat alias tak dibuat-buat. “(Untuk adegan) itu aku mengandalkan imajinasi sendiri,” pungkas Nadya Arina.