Sukses

Malangnya Taylor Swift, Gigit Jari Lihat Master Albumnya Dijual Rp 4,2 Triliun

Taylor Swift mengklaim Scooter Braun melakukannya secara diam-diam dan melarang sang pembeli menghubunginya.

Liputan6.com, Los Angeles - Perseteruan Taylor Swift dengan Scooter Braun meruncing. Kali ini karena Scooter Braun ketahuan menjual master album-album milik pelantun "Bad Blood".

Informasi ini pertama kali diberitakan sejumlah media hiburan. Senin (16/11/2020) lalu, Variety mengabarkan bahwa master milik Taylor Swift dijual sang produser musik dengan harga di atas 300 juta dolar AS atau tak kurang dari 4,2 triliun rupiah. 

Nilai totalnya diperkirakan akan meningkat, karena dalam perjanjian jual beli, terdapat klausul yang menjabarkan bahwa Scooter Braun masih bisa mendapat keuntungan dari master album Taylor Swift di masa mendatang.

2 dari 6 halaman

Dikuasai Scooter Braun

Sekadar mengingatkan, Scooter Braun menguasai katalog musik Taylor Swift sejak album pertama hingga keenamnya. Hal ini terjadi setelah Ithaca Holdings yang dipimpin Braun membeli Big Machine Label, pemegang lisensi keenam album tersebut.

Taylor Swift bergabung dengan Big Machine sejak 2006 sampai ia keluar pada 2018 dan bergabung dengan Universal Music Group.

3 dari 6 halaman

Disembunyikan

Taylor Swift sendiri telah mengungkap reaksinya soal jual beli master albumnya di Twitter miliknya. Ia mengklaim bahwa proses jual belinya disembunyikan oleh Scooter Braun.

"Beberapa minggu lalu timku menerima surat dari perusahaan ekuitas privat Shamrock Holdings, memberitahukan bahwa mereka telah membeli 100 persen musik, video, dan album art dari Scooter Braun. Ini adalah kedua kalinya musikku dijual tanpa sepengetahuanku," kata penyanyi berambut pirang ini. 

Taylor menambahkan, "Suratnya menyatakan bahwa mereka ingin memberi tahu diriku sebelum penjualan, tapi Scooter Braun mengharuskan mereka untuk tidak mengontakku sama sekali, atau penjualannya batal."

4 dari 6 halaman

Ogah Untungkan Scooter Braun

Awalnya, Taylor Swift yang mengetahui bahwa master ini telah lepas dari tangan Scooter Braun bersukacita dan membuka diri untuk bekerja sama dengan Shamrock Holdings. Namun hal ini berubah setelah ia tahu bahwa Scooter Braun masih menangguk keuntungan dari master albumnya. 

"Aku penuh harap dan terbuka dalam kemungkinan kerja sama dengan Shamrock, tapi keikutsertaan Scooter menutupnya," kata dara 30 tahun ini. 

5 dari 6 halaman

Perjanjian Tutup Mulut

Taylor Swift menyebutkan, ia dan tim legalnya berjuang untuk mendapatkan album tersebut sepanjang satu tahun terakhir, dan mencoba bernegosiasi dengan manajer Justin Bieber ini.

Namun ia mengklaim bahwa tim Scooter Braun memintanya menandatangani non-disclosure agreement (NDA) atau perjanjian tutup mulut, di mana Taylor tak boleh berucap hal-hal jelek lagi soal sang produser musik.

"Tim legalku menyebut ini sama sekali TIDAK normal, mereka tak pernah melihat NDA seperti ini diberikan, kecuali untuk menutup mulut pengungkap kekerasan dengan membayar mereka," tulis sang penyanyi sambil menyematkan emotikon nyengir.

6 dari 6 halaman

Rekam Ulang Album Lawas

Secara kontrak, pada bulan ini Taylor Swift akhirnya bisa merekam ulang keenam album lawasnya. Ia mengungkap sudah mulai melakukan hal ini, dan ia sangat bersemangat mengerjakannya.

"Aku juga sudah menyiapkan sejumlah kejutan," kata dia.Â