Sukses

Saksikan Live Streaming Episode Perdana Sinetron Dia Bukan Manusia SCTV di Vidio, Mulai Pukul 19.00 WIB

Sinetron Dia Bukan Manusia SCTV dapat disaksikan setiap hari pukul 19.00 WIB melalui platform streaming Vidio.

Liputan6.com, Jakarta SCTV kembali menyuguhkan cerita baru dalam sinetron Dia Bukan Manusia. Setelah promonya cukup lama wara-wiri, sinetron anyar produksi Sinemart itu akhirnya tayang pada Senin, (23/11/2020).

Mengisi slot pukul 19.00 WIB di SCTV, Dia Bukan Manusia terasa pas menghibur pemirsa yang tengah rehat usai melakukan aktivitas padat seharian. Sinetron adaptasi dari novel berjudul Buang Tonjam karya Motinggo Busye ini pun siap membawa para penontonnya ke dalam jalan cerita yang menarik. 

Dibintangi oleh sederet pesinetron top seperti Dylan Carr, Ersya Aurelia, Anthony Xie, dan Audi Marissa, sinetron yang mengusung genre drama fiksi ini juga seakan memberikan nuansa berbeda dari tayangan SCTV sebelumnya. 

Dia Bukan Manusia akan jadi duet teranyar bagi Anthony Xie dan Audi Marissa. Seperti diketahui, pasangan yang kini berstatus suami istri itu terlibat cinta lokasi setelah bermain dalam sinetron Anak Langit. 

Lalu, seperti apa perannya dan kisah apa pula yang diangkat dalam sinetron ini? Berikut sinopsis Dia Bukan Manusia selengkapnya.

Saksikan video pilihan berikut ini

2 dari 4 halaman

Berawal dari Pendakian

Sinetron Dia Bukan Manusia sendiri bercerita tentang sekelompok remaja, yaitu Elan (Anthony Xie), Nardo (Steven Tanady), Vanda (Audi marissa), Marwa (Esta Pramanita), dan Alin (Fiolina Teja) yang melakukan pendakian ke sebuah gunung.  Hutan belantara yang dipenuhi tumbuhan heterogen itu tampak basah dan berlumut. Akar-akar gantung yang melintang dan tanaman rambat bersaing dengan pohon rotan berduri menjalar.

Namun, nasib sial justru menimpa mereka. Saat di perjalanan, kelimanya justru tersesat dan bertemu dengan seorang pria misterius. Sosok pemuda yang memanggul dedaunan dan juga segulung ranting kering untuk kayu bakar itu kemudian diketahui bernama Sancaka (Dylan Carr). Dia berjalan dengan sangat enteng, menaiki hutan dari dasar seperti jurang yang tidak terlampau curam.

Matahari mulai tenggelam dan tidak memungkinkan bagi mereka untuk meneruskan perjalanan karena khawatir banyak binatang buas. Kelimanya pun akhirnya meminta izin untuk menginap di rumah Sancaka. Meski awalnya melarang, namun akhirnya Sancaka memperbolehkan mereka bermalam di gubuk kecil miliknya yang ada di tengah hutan.

3 dari 4 halaman

Curiga

Keesokan harinya, Sancaka berjanji akan mengantar para pendaki itu keluar dari jalur pendakian. Sancaka membawa mereka melewati jalan pintas, di mana dia biasa lewat menuju pinggir desa. Ternyata benar, desa kecil itu tidak jauh dari tempat mereka menitipkan mobil untuk ke hotel dan kembali ke Jakarta.

Saat berada di hotel, Sancaka mulai merasakan gelisah. Dia merasakan kulitnya gatal pada bagian lengan dan wajah yang kemudian berubah menjadi seperti sisik ular. Ia pun mengunci pintu kamarnya, khawatir ada yang melihat. Saat Vanda, Marwah, dan Alin mengajaknya makan, ia beralasan sakit perut. Sancaka meminta mereka untuk membelikannya saja. Dari situ, Vanda mulai curiga dengan sikap Sancaka. 

Sampai di Jakarta, Vanda membawa Sancaka untuk tinggal di rumahnya. Dia juga membelikan beberapa setel pakaian trendi untuk Sancaka. Namun, konflik mulai muncul saat Elan cemburu melihat Vanda pergi bersama Sancaka yang sudah terlihat lebih modis.

Elan pun menyuruh teman-temannya untuk menghabisi Sancaka. Ketika diserang, ekspresi mata Sancaka seperti berkilap penuh amarah dan dendam. Dari mulutnya keluar lidah kecil yang bercabang, layaknya lidah seekor ular sanca.

4 dari 4 halaman

Bernasib Serupa

Petualangan Sancaka baru saja dimulai, dia akhirnya bertemu dengan dengan seorang perempuan yang ternyata memiliki nasib sama. Naluri Sancaka mengatakan bahwa gadis bernama Sari (Ersya Aurelia) yang ia temui itu juga memiliki wujud ular.

Sari bercerita bahwa dia dibawa oleh orang kota yang dia tolong waktu terjadi banjir. Akhirnya dia dibawa ke kota itu. Sari juga tidak tahu siapa orang tuanya, karena sejak kecil dia hanya diasuh oleh neneknya. 

Sancaka yang juga memiliki nasib serupa semakin bersimpati kepada Sari. Merasa punya pengalaman yang sama, keduanya saling berpandangan. Ada rasa cinta yang mulai tumbuh di antara Sancaka dan Sari. Dan berbagai macam permasalahan serta bahaya pun mulai menimpa mereka.

Lantas, bagaimana kelanjutan kisah Sancaka, Sari, Vanda, Elan, dan teman-temannya? Saksikan kisah selengkapnya dengan nonton sinetron Dia Bukan Manusia SCTV di platform Vidio yang hadir setiap hari pukul 19.00 WIB.