Sukses

The Queen’s Gambit Bikin Orang Ramai-Ramai Beli Papan Catur

The Queen's Gambit tampaknya membuat orang mendadak mengalami demam catur.

Liputan6.com, Los Angeles - The Queen's Gambit mencetak sejarah baru di Netflix. Tayangan tujuh episode yang dibintangi Anya Taylor-Joy tersebut mencetak rekor sebagai miniseri yang paling banyak ditonton di platform streaming tersebut. 

"Catatan rekor sebanyak 62 juta rumah tangga yang menonton The Queen's Gambit setelah 28 hari dirilis, membuatnya menjadi miniseri dengan naskah terbesar di Netflix sampai saat ini," begitu pengumuman platform streaming ini di akun media sosial resminya, Senin (23/11/2020). 

Variety mencatat, angka ini didapat berdasarkan jumlah penonton yang menyaksikan setidaknya dua menit konten The Queen's Gambit. 

The Queen's Gambit juga masuk dalam jajaran Top 10 di 92 negara dan menempati urutan pertama di 63 negara.

2 dari 5 halaman

Mendadak Demam Catur

Tampaknya The Queen's Gambit membuat orang mendadak mengalami demam catur. Netflix mengklaim, kata kunci pencarian "bagaimana cara bermain catur" di peramban Google mencapai titik tertinggi dalam sembilan tahun terakhir. 

Sementara novel aslinya yang bertajuk sama, memasuki daftar terlaris di The New York Times, 37 tahun setelah terbit. 

3 dari 5 halaman

Papan Catur Laris Manis

Pengaruh tayangan yang dibuat Scott Frank dan Allan Scott ini tak hanya berhenti di kolom pencarian peramban. Diwartakan Vanity Fair, penjualan papan catur sejumlah toko mainan maupun online marketplace seperti eBay juga melonjak. 

"Sejak The Queen's Gambit dirilis, penjualan catur kami melejit sampai tiga digit," kata Wakil Presiden Pemasaran perusahaan mainan Spin Master. Perusahaan lain, Goliath Games, memperkirakan kenaikannya mencapai 1.000 persen. 

Dalam pernyataan yang dimuat New York Times, perwakilan eBay memperkirakan penjualan papan catur di platform ini meningkat 215 persen sejak The Queen's Gambit ditayangkan. 

4 dari 5 halaman

Berlatar Era 1950-an

The Queen's Gambit yang berlatar tahun 1950-an hingga 1960-an, mengisahkan perjalanan Beth Harmon (Anya Taylor-Joy), yang sejak kecil dibesarkan di sebuah rumah yatim piatu. Di usia belia, ia menunjukkan bakatnya memainkan bidak-bidak catur. 

Di sisi lain, ia juga kecanduan zat penenang yang disediakan pemerintah untuk anak-anak panti. 

 

5 dari 5 halaman

Juara Catur Wanita

Di kemudian hari, kemampuan Beth Harmon makin berkembang. Ia mulai mengikuti kejuaraan catur dan memenangkan sejumlah turnamen dalam dunia yang sebelumnya dikuasai kaum pria. 

Namun Beth masih dihantui dengan kecanduannya terhadap alkohol dan narkotika.