Sukses

Masih Ingat Lagu Sesaat Kau Hadir Milik Utha Likumahuwa, Kini Berubah Menjadi Disko Klasik

Lagu Sesaat Kau Hadir begitu populer dinyanyikan Utha Likumahuwa.

Liputan6.com, Jakarta - Utha Likumahuwa pernah menyumbang hit berjudul "Sesaat Kau Hadir". Lagu tersebut begitu kental menempel kepada suara Utha Likumahuwa. Beberapa kali, lagu tersebut dinyanyikan ulang (cover) oleh sejumlah musikus Indonesia, tapi belum ada yang mampu menandingi magnet Utha Likumahuwa di lagu tersebut.

Kini, lagu yang populer dinyanyikan Utha Likumahuwa medio 1980-an itu dikemas ulang oleh Hary Septiandri alias Munir. Nama produser dan komposer musik ini sedang menanjak berkat produksi lagunya bersama Midnight Runners.

Karya Munir bahkan didistribusikan oleh label musik internasional seperti Darker Than Wax dan Dopeness Galore. Dengan grupnya, Midnight Runners, Munir merilis beberapa kompilasi disko yang diberi nama Nusantara Disco Club.

 

 

 

2 dari 5 halaman

Suka Sejak Kecil

Munir membangkitkan kembali lagu pop legendaris “Sesaat Kau Hadir” lewat corak disko klasik yang kental. Bagi Munir, musik disko bukan sesuatu yang asing. Dia mengakui bahwa jenis musik tersebut sangat personal baginya, karena memang sudah jadi favorit sejak kecil.

 

3 dari 5 halaman

Tantangan

"Lagu ini berbeda, karena pelan temponya. Ini jadi tantangan untuk dijadikan disko, yang biasanya temponya lebih cepat," kata Munir melalui keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Rabu (24/11/2020).

 

 

4 dari 5 halaman

Legenda

Munir merasa beruntung bisa mengemas kembali lagu milik Utha Likumahuwa, yang dinilai dirinya sebagai salah satu musikus legendaris Indonesia. "Yang jelas Indonesia bangga banget bisa memiliki insan musik seperti Utha Likumahuwa, sangat legendaris," kata dia.

 

5 dari 5 halaman

Objek 3D

Sementara itu, lagu "Sesaat Kau Hadir" juga menampilkan video visualizer yang digarap Henry Foundation. Video yang dibuat oleh Henry Foundation dipadukan dengan objek-objek 3D karya Okky Firmansyah.

Proses pembuatan visualizer-nya juga terbilang unik. "Jadi saya bikin grafisnya, kemudian print visual tersebut ke pita VHS, karena saya memang ada alatnya. Jadi konsepnya, di-print ulang lewat VHS," Henry Foundation menjelaskan.