Liputan6.com, Jakarta - Jefri Nichol sempat merasakan fase pahit dalam hidupnya ketika terjerat dalam kasus penyalahgunaan narkoba. Karena masalah tersebut, mantan kekasih Shenina Cinnamon ini harus mendekam di balik jeruji besi selama beberapa waktu.
Rupanya, fase itu memberikan pengalaman yang besar bagi Jefri Nichol. Selama berada di tahanan, pemeran film Hit & Run itu juga kerap berbincang dengan para tahanan lainnya dan mendapatkan beberapa pelajaran yang bisa ia petik.
Dari cerita-cerita yang ia dapat, Jefri Nichol menganggap masih banyak ketidakadilan dalam hukum di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Dari Obrolan
"Ini cuma dari obrolan doang sih, ini mungkin bukan tempat aku untuk ngomong tapi banyak ketidakadilan," kata Jefri di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Tak Sebanding
Lebih lanjut, Jefri Nichol memberi contoh kasus yang dirasa tidak adil dari segi hukuman atas perbuatannya. Salah satunya adalah membandingkan contoh kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.
"Maksudnya ketemu nenek-nenek diancam dua sampai tiga tahun buat sesuatu yang sepele banget gitu. Jadi masalah-masalah lain yang mungkin nyiram air keras gitu (kasus Novel Baswedan) setahun doang, itu nggak masuk akal sih dibandingin nenek-nenek itu. Maksudnya masih banyak banget yang harus diperbaiki sih dari segi hukum," paparnya.
Bukan Ahli Hukum
Terlepas dari itu, Jefri Nichol menyadari bahwa pengetahuannya tentang masalah hukum terbatas. "Aku bukan ahli hukum, tapi tidak butuh ahli hukum untuk tahu itu enggak adil," tutup Jefri Nichol.
Advertisement