Liputan6.com, Jakarta Rano Karno bekerjasama dengan mendiang Benyamin S dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Rano Karno menyutradarai sekaligus membintangi sinetron yang juga dibintangi Mandra dan Pak Tile itu. Sinetron tersebut tayang perdana pada 1994 dan melegenda hingga kini.Â
Sebagai seorang aktor yang telah malang melintang di dunia seni peran, Rano Karno tak hanya sekali beradu akting dengan Benyamin S. Saat kecil, Rano juga pernah beradu peran dengan aktor 59 tahun itu.
Baru-baru ini, Rano Karno menceritakan bagaimana awalnya saat Ia bekerjasama dengan Benyamin S. Ia juga mengungkapkan momen terakhirnya dengan seniman Betawi tersebut.
Advertisement
Â
Baca Juga
Iis Sugianto
Hal itu diungkapkan oleh Rano Karno dalam video perbincangannya bersama Iis Sugianto yang diunggah di kanal Youtube Iis Sugianto New. Dalam kesempatannya tersebut, Rano Karno menceritakan kenangannya bersama Benyamin.
Â
Advertisement
Tak Berani Tanya Honor
Rano Karno menceritakan bagaimana saat Ia pertama kali ingin bekerjasama dengan Benyamin. Rano Karno menuturkan pada saat itu Ia segan untuk menanyakan berapa honor yang seharusnya diberikan kepada Benyamin.Â
“Jadi saya pertama kali datang gini, 'Beh gue mau minta tolong nih mau bikin Si Doel.' Ya sudah, enggak berani kita tanya honornya berapa," ungkap Rano Karno.
Â
Permintaan Benyamin
Setelah Rano Karno dan Benyamin bekerjasama untuk membuat sinetron 'Si Doel', mereka semakin dekat dan akrab. Hingga pada suatu saat, Benyamin menelepon Rano Karno dan mengatakan suatu permintaan.
Ternyata, permintaan tersebut adalah permintaan terakhir Benyamin. Karena di hari yang sama, Benyamin dilarikan ke rumah sakit.
"Doel, kalau ada apa-apa sama gue, Si Doel terusin ya," tuturnya.
Â
Advertisement
Konsep Si Doel
Setelah Benyamin meninggal dunia, Rano Karno merasa khawatir dengan sinetron 'Si Doel' nantinya. Hal itu dikarenakan konsep sinetron 'Si Doel' sendiri yang memang menggabungkan unsur budaya.
"Doel kan dulu konsep pemikiran antara modern dan tradisi. Modern ada di Si Doel, tradisinya ada di Babeh (Benyamin)," jelas Rano Karno.