Liputan6.com, Jakarta Satu lagi catatan menarik dari reshuffle kabinet yang diumumkan Presiden Jokowi, di Jakarta, Selasa (22/12/2020), yakni terpilihnya Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri.
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini rupanya punya kedekatan dengan sejumlah seniman salah satunya, Ernest Prakasa. Beberapa tahun lalu, Ernest Prakasa menjadi korban persekusi.
Advertisement
Baca Juga
Kala ketakutan membayang, Gus Yaqut yang kini Menteri Agama RI mengundangnya ke kantor GP Ansor. Gus Yaqut Ketua GP Ansor. Di sana, Ernest Prakasa menerima keteduhan dari saudara sebangsa.
Pernah Jadi Korban Persekusi
“Beberapa tahun silam, saya pernah menjadi korban persekusi. Ancaman datang mulai dari medsos hingga ke tempat saya tinggal,” cuit Ernest Prakasa di akun Twitter terverifikasinya.
“Melalui staffnya yang kebetulan adalah teman satu angkatan saya di FISIP UNPAD, Gus Yaqut @Ansor_Satu mengundang saya dateng ke GP Ansor,” ujarnya, Selasa (22/12/2020).
Advertisement
Saya Tak Sendiri
Bintang film Rudy Habibie mengingat, hari itu, pukul 10 malam, ia tiba di markas GP Ansor, Jakarta Pusat. Gus Yaqut dan rekan-rekan Ansor mengajak Ernest Prakasa mengobrol.
“(Bahkan) ngasih saya dukungan moral, meyakinkan bahwa saya tidak sendiri. Mereka malah ngetawain saya yang sedang ketakutan ketika itu,” sutradara film Cek Toko Sebelah menyambung.
Hangat dan Penuh Guyon
Di tempat yang sama, Ernest Prakasa menjalin persaudaraan majemuk, dikenalkan dengan kawan-kawan GP Ansor, yang ternyata beragam profesi dari akademisi hingga politisi lintas parpol.
“Suasananya hangat & penuh guyon. Saya nongkrong di sana hingga subuh,” Ernest Prakasa menggambarkan. Bagi Gus Yaqut bisa jadi kedatangan Ernest Prakasa hal biasa. Buat Ernest Prakasa, sebaliknya.
Advertisement
Malam Itu Amat Berkesan
“Tapi bagi saya, malam itu amatlah berkesan. Saya datang dengan ketakutan dan pulang dengan hati yang lebih tenang. Ternyata ada yang peduli & mendukung,” tutur peraih 2 Piala Citra itu.
Di pengujung utas cuitan, Ernest Prakasa berharap Gus Yaqut menjadi pejabat yang amanah. “Makasih banyak Gus. Selamat mengemban amanat,” pungkas Ernest Prakasa.