Liputan6.com, Jakarta - Agnes Monica alias Agnez Mo punya ritual khusus usai bangun tidur. Ritual yang dimaksud pemilik album And The Story Goes To dan Whaddup A? yakni mengucap syukur untuk apa saja.
Bintang sinetron Pernikahan Dini dan Jelita percaya, apa pun yang terjadi dalam hidup termasuk hal buruk bukan alasan untuk berhenti bersyukur. Dengan demikian, pikiran positif menguat.
Advertisement
Baca Juga
Itu disampaikan pelantun Matahariku dalam video “Sewaktu SD, Agnez Mo Bercita-Cita Menjadi Guru?” di kanal YouTube Daniel Mananta Network, Senin (4/1/2021).
Ketika Hal Buruk Terjadi
“Setiap pagi aku punya ritual untuk membicarakan apa saja yang gue syukuri. Kadang ketika hal buruk terjadi, yang kita bisa syukuri cuma oke terima kasih gue bisa makan,” beri tahu Agnez Mo.
“Terima kasih gue masih bisa sehat, gue masih bisa jalan, terima kasih gue masih bisa ngomong, terima kasih gue masih bisa punya mobil karena banyak orang yang enggak punya,” ia menyambung.
Advertisement
Disiplinkan Diri Sendiri
Dengan bersyukur, seseorang terhindar dari kebiasaan gampang mengeluh. Dengan bersyukur pula, Agnez Mo fokus memaksimalkan bakat yang dititipkan Sang Khalik kepadanya.
“Hanya berusaha untuk mendisiplinkan diri sendiri untuk benar-benar bersyukur untuk hal-hal yang terkecil,” Agnez Mo membeberkan. Kebiasaan baik ini dijalankan sejak kecil.
Tumpang Tangan Seorang Pendeta
Rekan duet Titi DJ di lagu “Hanya Cinta Yang Bisa” teringat saat masih berusia 8 tahunan. Agnez Mo cilik diajak orangtua ke gereja. Setelah kebaktian, ia “menghilang” hingga dicari ibu.
“Kata nyokap gue, setiap Minggu setelah kebaktian, nyokap gue selalu bingung nyariin gue. Terus tiba-tiba dia sudah tahu, oh gue pasti di depan. Jadi gue ke depan minta pendeta Yusuf Roni untuk tumpang tanganin gue,” urainya.
Advertisement
Waktu Masih Kecil...
“Jadi aku masih sangat kecil tapi gue minta pendeta untuk tumpang tangan dan bilang: dapatkah kamu berdoa untuk saya?” terang Agnez Mo yang meraih 194 penghargaan selama berkarier.
Didoakan pendeta, membuka mata hati Agnez Mo soal bagaimana berkomunikasi dengan Tuhan. Baginya, Sang Pencipta bukan sosok yang jauh. Ia dekat, bagai ayah yang amat menyayangi anaknya.