Alasan Agnez Mo Maksimalkan Bakat Nyanyi dan Akting: Tuhan Tak Pernah Kasih Barang Rongsokan

Agnez Mo mengumpamakan bakat setiap orang adalah berlian. Saat dititipi berlian, apakah ia akan menjaga dan memoles agar makin bersinar ataukah membiarkannya tergeletak di meja begitu saja.

“Kalau lo orang yang bertanggung jawab, Tuhan atau misalnya orang yang ngasih lo: tolong ya cincin berlian ini untuk tunangan gue atau apalah, lo akan menjaga bagaimana supaya dipoles atau bagimana,” ulasnya.

Itu disampaikannya dalam video “Sewaktu SD, Agnez Mo Bercita-Cita Menjadi Guru?” yang dipublikasikan kanal YouTube Daniel Mananta Network, Senin (4/1/2021).

“Itu caraku memandang talenta yang kumiliki,” Agnez Mo menyambung. Karenanya, penyanyi kelahiran Jakarta, 1 Juli 1986, fokus menajamkan bakat dan pencapaian bukan gosip atau sensasi.

“Dan kayak hidup sehat, hidup yang enggak dinyinyiri orang atau enggak digosipin orang atau fokus ke bagaimana menjadi lebih baik setiap hari. Itu sebenarnya tanggung jawab gue terhadap potensi, talenta, dan hidup yang dititipin sama Tuhan,” Agnez Mo memaparkan.

Setiap orang pasti dititipi talenta entah satu, dua, atau lima. Adalah tanggung jawab manusia untuk mengembangkan agar menjadi terang bagi lingkungan sekitar. Talenta yang tak diasah akan menjadi rongsokan. 

“Karena jangan salah, barang yang bagus pun kalau lo taruh doang akan jadi rongsokan,” imbuhnya. Dalam pandangan Agnez Mo, Tuhan memberi talenta dengan tujuan mulia. Tak pernah sebuah kebetulan.

“Itu tidak ada kebetulannya. Jadi kembali ke pertanyaanmu apakah itu berlian atau bukan, tentu saja itu berlian. Karena Tuhan tidak pernah kasih kita barang rongsokan. Kita saja yang kadang merasanya kayak begitu,” ia menyimpulkan.