Liputan6.com, Jakarta Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021), usai menjalani perawatan intensif di salah satu rumah sakit. Hari yang sama, Syekh Ali Jaber dimakamkan Pondok Pesantren Tahfiz Daarul Quran.
Irfan Hakim salah satu selebritas yang menghadiri pemakaman sang ulama. Suami Della Sabrina Indah Putri diizinkan pihak keluarga melihat wajah almarhum untuk kali terakhir.
Advertisement
Baca Juga
Sekitar delapan tahun berkawan dengan Syekh Ali Jaber, Irfan Hakim menyebut hubungannya seperti kakak adik. Di sela pemakaman, ia menggambarkan kedekatannya dengan sang ulama.
Yang Paling Berkesan Adalah...
“Ingat dulunya beliau tuh suka kasih kado, kita bertukar parfum. Beliau kasih parfum, saya semproti parfum, bercanda,” artis kelahiran Bandung, 15 Oktober 1975, bercerita.
“Tapi yang paling berkesan adalah, gue diajarkan membaca Al-Fatihah yang benar secara langsung oleh Syekh Ali Jaber. Itu tak ternilai. Mudah-mudahan menjadi amal jariyah, amin,” katanya.
Advertisement
Rasanya Seperti Mimpi
Bagi Irfan Hakim, kepergian Syekh Ali Jaber yang berusia lebih muda darinya menyisakan duka mendalam. Rasanya seperti mimpi. Sejenak ia tak percaya lalu menyadari ini ketentuan Tuhan.
Ia menyampaikan ini dalam video “Syekh Ali Jaber Mudah-mudahan Kita Bisa Berkumpul Lagi Ya, Sesuai Janji Kita” di kanal YouTube DeHakims, Jumat (15/1/2021).
Insyaallah Kita Dipertemukan Lagi
“Tapi insyaallah kita bisa dipertemukan lagi dengan guru kita ini di akhirat kelak,” beri tahu Irfan Hakim lalu bersyukur mendapat kesempatan dua kali melihat wajah Syekh Ali Jaber.
Terkait jenazah Syekh Ali Jaber yang tampak seperti tersenyum, Irfan Hakim menyebut, “Senyum kebahagiaan. Tampak seperti melihat surga di depan mata, insyaallah syahid.”
Advertisement
Penuh dengan Kesuburan
Irfan Hakim sempat memegang nisan kayu sebelum ditancapkan ke liang lahad. Ia bahkan melihat kondisi tanah sebelum jenazah Syekh Ali Jaber dikebumikan. Saat itu ia terkenang salah satu mimpi almarhum.
“Cita-cita meninggal di Tanah Air Indonesia terwujud. Bahkan tadi ketika dimakamnya tanahnya penuh dengan air, penuh dengan kesuburan. Dimakamkan di tanah dan air,” ia mengakhiri.