Liputan6.com, Jakarta Bagaimanakah keadaan kota Jakarta pada 15 tahun mendatang? Kira-kira sebuah film fantasi berjudul 3 : Alif Lam Mim telah menggambarkannya. Ini merupakan film yang digarap oleh Arie Untung sebagai produser.Â
Film ini juga disutradarai oleh Anggy Umbara yang juga sudah terkenal dengan banyak karyanya. Film 3 : Alif Lam Mim sendiri bercerita tentang kehidupan di Indonesia khususnya Jakarta pada tahun 2036 mendatang. Baik dari segi kehidupan ataupun pemerintahannya akan digambarkan berbeda dengan keadaan saat ini.
Baca Juga
Film yang dirilis pada tahun 2015 ini juga dibintangi oleh sederet aktor dan aktris ternama tanah air seperti, Cornelio Sunny, Agus Kuncoro, Abimana Aryasatya, Prisia Nasution, Tika Bravani, Donny Alamsyah, Arswendy Nasution, dan Cecep Arif Rahman serta Vendi Solaiman.
Advertisement
Jalan cerita yang menarik dan para bintang yang mengisi peran dalam film ini akan membuat 3 : Alif Lam Mim semakin menarik untuk ditonton. Tidak hanya itu, ada beberapa fakta menarik seputar film future fantasi pertama Indonesia ini. Mari simak ulasannya berikut ini.
Saksikan video pilihan berikut ini
Berawal dari sebuah mimpi yang menjadi ide
Ide cerita menjadi modal awal membuat sebuah film. Dengan kata lain, ide bisa juga disebut sebagai pondasi untuk menopang berbagai komponen lain seperti pelakon, teknologi yang dipakai, dan sebagainya. Seperti halnya film arahan sutradara Anggy Umbara ini. Ia mengakui ide cerita ini datang dari sebuah mimpi.
Namun sang sutradara punya pendapat sendiri tentang Alif Lam Mim yang disimbolkan dengan angka 3. Ketiga kata itu memang mengingatkan kita pada ayat di dalam Alquran. Tak heran jika unsur agam terasa begitu kental di film ini. "Kalau mau dihubungkan ke agama ya silahkan. Kalau enggak pun enggak apa-apa. Persepektif masing-masih saja," katanya.
Dari mimpi kembali ke mimpi. Begitu yang bisa menggambarkan film 3 : Alif Lam Mim ini. Kemunculan Rio Dewanto di akhir cerita mengisyaratkan akan ada lagi kelanjutan dari film itu. Namun semua tergantung pada mimpi yang muncul di tidur Anggy.
Advertisement
Proses panjang dalam pembuatannya
Cukup lama proses perjalanan film 3 : Alif Lam Mim hingga akhirnya dapat dinikmati oleh masyarakat pada 1 Oktober 2015 nanti.
Pasalnya, Arie Untung selaku produser sempat kebingungan membawa ide cerita film bergenre drama action ini. Terutama dalam soal pendanaan yang tentu memakan banyak biaya.
Sejak setahun lalu Film 3 memulai proses produksi. Dari mulai pemilihan pemain hingga produksi dikejar dengan cukup cepat. Paling tidak untuk sekelas film drama action dengan setting dystopian, waktu 1,5 tahun terbilang kilat.
Keterlibatan Cecep Arif Rahman di film ini terbilang sangat penting. Dia merupakan 'dalang' dari seni beladiri yang dihadirkan di film ini. Jika ditonton, sedikit banyaknya film ini mengingatkan kita pada The Raid. Hanya saja, drama yang diusung film 3 terasa lebih kental.Â
Banyak adegan yang rumit
Kesulitan bukan hanya milik Anggy Umbara selaku sutradara. Para pemain seperti Agus Kuncoro, Tika Bravani, Abimana Aryasatya ataupun Cornelio Sunny, Donny Alamsyah pun mengalaminya selama syuting film drama action ini. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, begitu kata pepatah bilang.
Berperan menjadi Alif, aparat negara yang bertekad membasmi kejahatan, Cornelio dituntut menjaga staminanya. Sebab ada satu adegan di mana Lio, sapaan akrabnya, harus melakukan fighting dengan memakai seragam seberat 7 kilogram. Dan itu diambil dengan teknik one shoot.
Jika Cornelio dan Donny keberatan memakai seragam, lain halnya dengan Agus Kuncoro. Pemeran tokoh Mim ini justru kesulitan menghadapi pribadi sutradara yang dingin.
Sedangkan Tika Bravani punya tantangan lain bermain di film ini. Meski juga dituntut adegan fighting, justru adegan drama yang dilakoni diakuinya tak kalah menantang. Apalagi dia mendapat jatah dialog yang cukup panjang.
Advertisement
Sempat menjadi perhatian dunia perfilman internasional
Kemunculan film ini menjadi bukti kemampuan sineas Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya, film ini sanggup membuat sineas asing melongo mengetahui penggarapannya yang sangat kilat. Diakui Anggy, saat itu film 3 sedang ikut di festival Balinale.
Respon positif pun diberikan kepada film arahan sutradara Anggy ini. Padahal keikutsertaan film 3 di festival itu terkesan terburu-buru. Karena, proses editing film tersebut baru rampung hanya beberapa jam dari jadwal pemutarannya.
Arie dan Anggy pun belum memutuskan apakah karyanya akan ikut dalam festival film asing. Adapun banyaknya penggunaan bahasa Inggris di film ini hanya untuk menyinkronkan konsep dari kondisi Jakarta 20 tahun mendatang.
"Ceritanya kan 20 tahun ke depan. Makanya memacu bahasa internasional. Itu sih konsepnya. Kalau festival belum spesifik. Tapi sudah ada pembicaraan ke situ," tandas Anggy Umbara.
Nah, itu beberapa fakta menarik seputar film yang satu ini. Buat yang mau nonton film 3 : Alif Lam Mim bisa saksikan di platform streaming Vidio. Segera download dan berlangganan Vidio Premier sekarang juga untuk menikmati tayangan seru lainnya!