Sukses

Natasha Wilona Pernah Hidup Susah, Tinggal di Gubuk dengan Lantai Kayu Tanpa Lampu Berkawan Tikus

Kesuksesan Natasha Wilona melewati proses panjang. Di Banjarmasin, ia pernah hidup susah tinggal di gubuk tanpa lampu.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa tahun terakhir, Natasha Wilona berada di puncak popularitas. Pada 2018, sang artis memenangkan Aktris Terfavorit di ajang bergengsi Panasonic Gobel Awards.

Kesuksesan Natasha Wilona melewati proses panjang. Bintang sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta dan Anak Band pernah hidup susah di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Kegigihan mengubah nasib membuat Natasha Wilona dan keluarga pindah ke Jakarta. Di Ibu Kota, ia ikut audisi di sejumlah rumah produksi lalu akhirnya dipercaya main sinetron.

2 dari 5 halaman

Tinggal di Gubuk

Mengingat masa susah, Natasha Wilone bilang, “Pernah, pernah yang susah banget. Literally susah. Jadi kayak aku yang benar-benar sampai tinggal di rumah yang (terbuat dari) kayu.”

“Bawahnya tuh bolong-bolong banyak tikus suka lewat, enggak ada lampu. Lebih jelek dari (pendapa) deh kayaknya. Kayak gubuklah, ya. Ini waktu aku di Banjarmasin,” ungkapnya.

3 dari 5 halaman

Satu Kamar Tiga Orang

Bintang film Aku Tahu Kapan Kamu Mati menceritakan ini dalam video “Kehidupan Natasha Wilona Ternyata Begini” di kanal YouTube Boy William, Senin (25/1/2021).

Di Jakarta, kehidupan Natasha Wilona tak serta merta membaik. Artis kelahiran Jakarta, 15 Desember 1998, ini pernah tinggal di rumah indekos di mana satu kamar untuk tiga orang.

4 dari 5 halaman

Sesusah Itu

“Aku pernah mengalami itu. Sesusah itu,” akunya seraya menambahkan, “Ini dari aku kecil kok, sampai akhirnya aku umur berapa ya… mulai punya rumah sendiri tuh 17 tahunan ya.”

Natasha Wilona cilik ikut sejumlah audisi di rumah produksi. Berangkat pakai ojek dan tak jarang berujung kegagalan. Gagal tak membuatnya menyerah. Kini, ia memanen hasil. 

5 dari 5 halaman

Sudah Cukup Lewati Itu

“Aku sudah cukup melewati itu semua di masa-masa aku kecil. Di masa yang kayak kamu pakai baju itu berarti sudah turun temurun dari kakak ke ini-ini,” beber Natasha Wilona.

Saking susah, ia tak mampu beli buku pelajaran. “Buku sekolah enggak bisa beli, berarti pinjam ke kakak kelas yang sudah naik kelas yang mereka enggak pakai,” tutupnya.