Liputan6.com, Nashville - Kejadian yang dialami Timothy Wilks, harus menjadi pelajaran untuk para kreator konten di jagat media sosial. Dilansir dari People, Selasa (9/2/2021), pria 20 tahun ini tewas ditembak pada Jumat pekan lalu, di Nashville, Tennessee, AS, setelah membuat prank soal perampokan.
Menurut keterangan Kepolisian Metro Nashville, Timothy Wilks dan seorang temannya mendekati sejumlah orang yang sedang berada di luar taman bermain Urban Air. Wilks membawa pisau daging, dan bertindak seakan hendak merampok orang-orang dalam grup ini.
Namun sebenarnya, ia dan temannya hendak membuat konten prank untuk diunggah ke YouTube.
Advertisement
Baca Juga
Membela Diri
David Starnes Jr, salah satu orang dalam kerumunan yang didekati, tak tahu bahwa Wilks sekadar melakukan prank. Kepada polisi, ia mengaku menembak sang YouTuber dengan maksud membela dirinya dan rekan-rekannya.
Advertisement
Diinvestigasi
Polisi di Unit Kasus Pembunuhan kemudian menggelar investigasi atas klaim pembelaan diri yang diutarakan Starnes Jr. Belum ada orang yang dijadikan sebagai tersangka atas kasus ini.
Prank Jadi Perampok
Ini bukan insiden pertama di Amerika Serikat, di mana para pengguna media sosial melakukan prank perampokan. Tahun lalu, YouTuber kembar Alan dan Alex Stokes didakwa karena pura-pura menjadi perampok bank.
Mereka berpakaian serbahitam, wajah ditutup dengan topeng ski, dan membawa tas berisi uang tunai. Keduanya memesan taksi daring, dan sang pengemudi menolak mengantarkan mereka. Orang-orang yang lewat di jalan melapor polisi karena mengira mobil sang sopir hendak dibajak.
Keduanya sempat dilepas polisi, tapi beberapa jam kemudian mengulangi aksi serupa di tempat berbeda.
Advertisement
Didakwa
Masing-masing dari mereka dituduh melakukan kejahatan penyekapan yang disebabkan kekerasan, ancaman, penipuan, dan satu dakwaan lain yakni laporan palsu mengenai keadaan darurat.
Kedua YouTuber ini melakukan pembelaan dengan mengatakan tidak melakukan tindak kriminal apa pun.