Sukses

7 Fakta Attack on Titan, Manga Fantasi Kelam yang Banjir Adegan Tragis

Sejak terbit pada 2009, manga Attack on Titan karya Hajime Isayama langsung diganjar penghargaan.

Liputan6.com, Jakarta Attack on Titan bisa dianggap sebagai salah satu manga sekaligus anime terbaik sepanjang dekade 2010-an. Kisah bergenre fantasi kelam yang menyorot peperangan antara manusia dan raksasa, membuatnya banjir penghargaan.

Perkembangan alur cerita Attack on Titan yang terus meluas dan banjir adegan tragis, justru menarik untuk diikuti. Pasalnya, setiap karakter dalam manga berjudul asli Shingeki no Kyojin ini selalu menyimpan hal-hal baru di setiap chapter.

Sejak terbit pada 2009 hingga menarik perhatian publik, manga Attack on Titan yang merupakan buah karya Hajime Isayama, langsung diganjar penghargaan. Begitu juga versi anime yang mengudara pertama kali pada awal April 2013.

2 dari 10 halaman

Mendekati Akhir

Sejak awal tahun ini, Hajime Isayama bersama pihak penerbit manganya, Kodansha, mengumumkan bahwa Attack on Titan akan mencapai babak akhir sekitar bulan April.

 

3 dari 10 halaman

Deretan Fakta

Nah, melihat betapa digandrunginya kisah Attack on Titan ini, yuk kita cek apa saja deretan fakta menarik dari serial ini sebelum kita menikmati chapter dan episode terakhirnya dalam waktu dekat.

 

4 dari 10 halaman

1. Banjir Penghargaan

Attack on Titan berawal dari manga pendek satu bab yang hanya dibuat dalam format 65 halaman. Setelah diganjar Magazine Grand Prix pada 2006, Hajime Isayama yang saat itu masih 19 tahun terus mengembangkan ulang plot cerita ini.

Penerbitan ulangnya melalui Kodansha, membuat manga ini diganjar penghargaan Kodansha Manga Award. Bahkan animenya pun menyabet sejumlah penghargaan dari Newtype Anime Awards, Animation Kobe Awards, Tokyo Anime Award.

 

5 dari 10 halaman

2. Tembok Raksasa

Fakta menarik selanjutnya adalah konsep tembok raksasa dalam kisah ini yang digunakan sebagai benteng manusia dari serangan Titan alias para raksasa liar yang ingin memakan mereka.

Barangkali konsep seperti ini juga banyak di kisah-kisah lain. Namun yang membuatnya istimewa adalah fakta bahwa di dalam tembok raksasa ini terdapat para Titan berukuran besar yang dibuat tak bergerak sejak tembok dibangun.

 

6 dari 10 halaman

3. Karakter yang Bernasib Tragis

Seperti disampaikan sebelumnya, Attack on Titan menyajikan banyak sekali adegan tragis. Mulai dari nasib keluarga karakter utamanya, Eren, hingga nasib tragis yang menimpa teman-teman mereka serta para prajurit dan petinggi yang ikut berjuang melawan Titan.

Bahkan, pada salah satu bab awal saja kita sudah disuguhi oleh adegan Eren dimakan Titan. Namun baru ketahuan setelahnya bahwa Eren adalah salah satu tipe Titan yang istimewa. Ia pun selalu menjadi karakter sentralnya hingga sekarang.

 

7 dari 10 halaman

4. Dilarang di Tiongkok

Meskipun populer di seluruh dunia, Attack on Titan dilarang untuk terbit maupun tayang di Tiongkok sejak 2015. Kisah ini merupakan satu dari 38 judul anime dan manga lain yang tak boleh muncul di Negeri Tirai Bambu.

 

8 dari 10 halaman

5. Dikaitkan dengan Politik Dunia Nyata

Biarpun bertempat di dunia fantasi, Attack on Titan sempat dikaitkan dengan politik di dunia nyata. Mulai dari tudingan pesan politik yang condong ke Shinzo Abe, menyamakan Titan dengan Tiongkok di kerusuhan Hong Kong, hingga fasisme Nazi terhadap kaum Yahudi selama Perang Dunia II.

 

9 dari 10 halaman

6. Menyita Perhatian Komikus Amerika

Komukus Amerika Serikat yang bekerja untuk Marvel Comics, C. B. Cebulski, sempat mengutarakan ketertarikannya membuat komik berisi karakter Marvel melawan para Titan pada 2014. Alhasil, Cebulski pun merancang skenario yang ikut dikerjakan Hajime Isayama.

Hasilnya adalah komik satu bab yang memperlihatkan Spider-Man, tim Avengers, dan Guardians of the Galaxy berhadapan dengan sejumlah Titan yang bertempat di jalanan New York City, Amerika Serikat.

 

10 dari 10 halaman

7. Film Live Action yang Dicap Gagal

Attack on Titan pernah sekali diadaptasi ke sebuah film layar lebar alias live action. Sayangnya, produksi film ini tampaknya sangat terburu-buru lantaran banyak hal yang belum sempurna termasuk efek visualnya.

Setelah dirilis pada 2015, film live action Attack on Titan langsung diserbu oleh kritikan pedas dari para kritikus maupun penonton. Tak hanya visualnya banyak yang menyayangkan konsep film ini berubah drastis namun tak sebaik kisah asli manga.