Sukses

Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual dan Bullying Saat Sekolah, Mingyu Seventeen Rehat dari Dunia Hiburan

Agensi resmi Mingyu Seventeen menjelaskan bahwa artisnya sudah minta maaf.

Liputan6.com, Seoul - Mingyu Seventeen sempat dituduh melakukan pelecehan seksual dan bullying alias perundungan semasa sekolah dulu. Agensi resmi yang menaunginya, Pledis Entertainment membantah tudingan itu.

Soompi melaporkan pada Minggu (28/2/2021), meski tak melakukan, personel grup idola K-Pop Seventeen meminta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan bagi penggemar akibat masalah ini.

Tak hanya itu, Pledis Entertainment menjelaskan bahwa artis mereka telah menghentikan aktivitas di dunia hiburan untuk sementara.

2 dari 7 halaman

Untuk Ambil Tindakan

Hal itu dilakukan untuk mengusut kebenaran dari tuduhan terhadap Mingyu. "Dia telah menghentikan sementara kegiatan yang dijadwalkan dan memercayakan perusahaan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengonfirmasi fakta," kata perwakilan Pledis.

 

3 dari 7 halaman

Beda

Pihak Pledis menyatakan tengah memeriksa fakta dan mengonfirmasi adanya perbedaan antara yang dituduhkan dengan realitas dari sudut pandang Mingyu.

Mereka menghubungi orang yang terlibat dalam masalah termasuk teman sekelas Mingyu dan kenalan lain yang terkait dengan kejadian.

 

4 dari 7 halaman

Salah

"Apa yang telah dikonfirmasi sejauh ini, dikatakan artis (Mingyu) menindas seorang siswa penyandang disabilitas, tetapi ini sepenuhnya salah," papar perwakilan Pledis.

Menurut mereka, Mingyu mengingat orang yang disebut sebagai korban. Karenannya, pihak agensi menghubungi ibu korban. Mingyu memastikan korban sebenarnya berhubungan baik dengannya.

5 dari 7 halaman

Minta Maaf

Sang ibu juga mengingat nama-nama siswa yang menindas anaknya di sekolah, jadi dia dapat mengonfirmasi fakta ini. Perwakilan Pledis meminta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan pada penggemar terkait perilaku artis mereka.

 

6 dari 7 halaman

Minta Pengertian

"Sangat penting untuk bertemu dengan mereka yang telah menyatakan disakiti, memverifikasi fakta, dan membantu menyembuhkan luka mental mereka. Selain itu, kami tidak dapat membuat keputusan cepat tentang sesuatu yang akan berdampak pada kehidupan artis tanpa memastikan fakta. Kami juga minta pengertian Anda tentang ini," urai mereka.

"Tentu saja, setelah kami menyelesaikan pemeriksaan fakta dan menemukan bahwa ada kesalahan yang jelas, kami berjanji untuk mengambil tindakan tegas," perwakilan Pledis menyambung.

 

7 dari 7 halaman

Pelecehan Seksual

Diberitakan sebelumnya, dalam unggahan tertanggal 22 dan 26 Februari 2021, sumber anonim mengungkap seorang siswa autisme menjadi korban dugaan perisakan Mingyu. Orang lain mengunggah di Instagram terkait aksi Mingyu dan temannya melakukan pelecehan seksual di sekolah. (Antaranews.com)