Liputan6.com, Jakarta - Ashanty menceritakan masa-masa kritisnya saat terinfeksi Covid-19. Saat awal dinyatakan positif, kondisi istri Anang Hermansyah ini memang tak terlalu baik hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Saat itu, rumah sakit dalam keadaan penuh dengan pasien yang juga butuh tindakan. Setelah mendapat penanganan, Ashanty meminta izin kembali ke rumah menjalani isolasi mandiri.
Karena kondisinya sudah memungkinkan, dokter mengizinkan. Saat berada di rumah, kondisi ibunda Aurel Hermansyah ini kembali mengalami penurunan kondisi kesehatan.
Advertisement
"Saat aku pulang ada satu hari habis subuh, tiga jam atau empat jam, anak-anak tidur kan, aku kejang sampai kasurnya goyang kencang berjam-ja. Saat itu aku juga nggak tahu harus minum obat apa, obat yang mana," kata Ashanty di YouTube The Hermansyah A6 dalam video berjudul "Ashanty Ungkap Saat Kritis Hingga Tangkis Berita Hoax Meninggal", Jumat (5/3/2021).
Baca Juga
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Sesak
Ia juga mengalami demam tinggi hingga gangguan pernapasan. Keluarga langsung bergegas mengantar kembali ke rumah sakit.
"Keesokannya aku sesak napas sampai bunyi napasnya, dan napasnya kayak... Aku tuh nggak pernah sampai sesak napas karena enggak punya asma. Sampai aku di mobil, aku, Indri (asisten), Jiel yang nyetir. Itu aku sudah menyerah banget," paparnya.
Advertisement
Seperti Sakaratul Maut
Rasa sakit menjalar di tubuhnya, napasnya juga semakin sesak seperti akan menghadapi kematian.
"Tuhan, sakit banget rasanya, badanku linu semua, pegang sedikit sakit. Terus napas aku sudah, kalau orang bilang kayak sudah sakaratul maut. Karena aku pernah lihat orang yang sudah napas terakhir, aku sudah kayak gitu. Sesak, sesak, sesak, nggak pernah aku rasakan seumur hidup," tutur Ashanty.
Kondisi Tak baik
Sepanjang jalan Ashanty tak henti berdoa demi keselamatan. Setibanya di rumah sakit, kondisinya memang tidak baik.
"Aku baca doa dalam hati, Indri istighfar, Jiel nyalip kayak orang kewalahan banget. Sampai rumah sakit dicek saturasinya 92, turun. Akhirnya dicek darah d-dimer pengentalan darah aku sudah sampai mau 1000, parah banget," ujarnya.
Advertisement
Untung Tak Terlambat
Beberapa organ tubuhnya mengalami gangguan. Beruntung, ia sampai di rumah sakit tepat pada waktunya.
"Dan semua kena, fungsi hatiku enggak bagus, liver enggak bagus, semuanya nggak bagus akhirnya diputuskan dirawat di RS. Baru kemarin dokternya bilang kalau kamu sedikit lewat aja nggak secepatnya ke RS, nggak tahu deh apa yang terjadi," ia mengakhiri.